Menuju konten utama

UEA Sebut Sanksi atas Qatar Desak Pendanaan Terorisme Distop

Uni Emirat Arab mengatakan Qatar harus mengakui kekhawatiran terhadap dukungan negara itu terhadap ekstremisme, dan memeriksa kembali kebijakan kawasannya.

UEA Sebut Sanksi atas Qatar Desak Pendanaan Terorisme Distop
Ilustrasi. Anggota Badan Penanggulangan Terorisme Irak melihat posisi militan Islamic State saat bentrok di barat Mosul, Irak, Senin (15/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

tirto.id - Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan bahwa sanksi atas Qatar bertujuan mendesak Doha "berhenti mendukung dan mendanai ekstremisme serta terorisme". Hal ini diungkapkan Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA Anwar Mohammed Gargash melalui akun Twitternya, Sabtu (10/6/2017) waktu setempat.

Pernyataan dari Gargash tersebut, termasuk di antara serangkaian tweet mengenai pertikaian diplomatik antara UEA, plus satu kelompok negara Arab pimpinan Arab Saudi dan Qatar.

UEA, bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, Senin (5/6/2017), sebagaimana diketahui, telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Doha mendukung dan mendanai "terorisme" serta mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Gargash kembali menyampaikan tuntutan koalisi pan-Arab tersebut bagi penyelesaian politik untuk krisis yang berkecamuk di Teluk – yang telah mengganggu penerbangan sipil regional dan meningkatkan risiko geopolitik.

"Diplomasi adalah satu-satunya cara untuk maju," kata Gargash di akun Twitternya, dikutip dari Antara, Minggu (11/6/2017).

Koalisi pimpinan Arab Saudi melawan Qatar, yang kaya akan gas, bertambah jadi sembilan negara, ketika Niger pada Sabtu pagi menyatakan negara Afrika itu akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.

Pada Jumat (9/6/2017), Uni Emirat Arab mengatakan Qatar harus mengakui kekhawatiran terhadap dukungan negara itu terhadap ekstremisme, dan memeriksa kembali kebijakan kawasannya, demikian kata Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Amerika Serikat .

"Uni Emirat Arab menyambut kepemimpinan Presiden (AS Donald) Trump, yang menantang dukungan Qatar yang mengganggu atas ekstremisme. Langkah selanjutnya bagi Qatar adalah mengakui kekhawatiran dan bertekad memeriksa ulang kebijakan kawasannya," kata Duta Besar Yousef Al Otaiba dalam satu pernyataan yang disiarkan media massa.

"Ini akan memberikan dasar penting untuk pembahasan apapun," ujar Al Otaiba menambahkan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar Syeihk Mohammed bin Abdulrahman ath-Thani sebelumnya telah mengatakan Qatar tidak siap untuk mengubah kebijakan luar negerinya guna menyelesaikan perselisihan dengan negara lain Teluk Arab dan tak akan pernah berkompromi.

Namun, Qatar akan menghormati perjanjian gas LPG yang telah ditandatangani dengan UEA kendati terjadi pemutusan hubungan dengan Doha, kata ath-Thani.

Baca juga artikel terkait ARAB SAUDI PUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN QATAR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari