Menuju konten utama

Uber Tak Menjamin Keamanan Penumpang Mobil Pintarnya

Uber telah memperlihatkan hasil pengembangan mobil pintar yang dilengkapi berbagai sensor dan kamera pada 13 September lalu. Namun, perusahaan transportasi daring multinasional asal Amerika Serikat ini tidak menjamin keselamatan penumpangnya.

Uber Tak Menjamin Keamanan Penumpang Mobil Pintarnya
Armada mobil kemudi mandiri Ford untuk Uber ditampilkan saat berdemo mengenai teknologi otomotif kemudi mandiri di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (13/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Aaron Josefczyk.

tirto.id - Uber memberikan harapan baru akan transportasi masa depan dengan mobil pintarnya. Namun, mobil kemudi otomatis tanpa supir ini juga diprediksi memberi kecemasan bagi penumpangnya dari segi keamanan.

Seperti yang dilaporkan The Guardian, Senin (26/09/2016), Uber mewajibkan bagi siapa saja yang menaiki mobil swakemudi miliknya untuk menandatangani surat pernyataan. Surat itu menyatakan bahwa Uber lepas dari tuntutan jika terjadi kecelakaan atau kematian yang disebabkan oleh salah satu mobilnya.

“Saya menyatakan bahwa mobil kemudi otomatis yang saya naiki sedang dalam tahap perkembangan, bersifat percobaan, dan berpotensi terjadinya kecelakaan serius, kecelakaan yang dapat menyebabkan kematian, dan atau hilangnya harta benda. Risiko-risiko tersebut dapat disebabkan oleh kegagalan peralatan mobil, perkembangan operator, perilaku pengendara lain, cuaca, temperatur, kondisi jalan, kelalaian atau kesalahan manusia.”

Tim dari Uber Advanced Technologies Center (ATC) meminta pengguna Uber dengan penuh kesadaran untuk bertanggung jawab dalam menaiki mobil tanpa supir ini. Surat pernyataan yang harus ditandatangani pengguna itu membebaskan Uber dari berbagai macam risiko yang muncul dari kalalaian pengoperasian mobil kendali otomatis tersebut dan atau kecacatan alat.

Uber bahkan meminta para penggunanya untuk tidak menuntut perusahaan transportasi daring multinasional asal Amerika Serikat ini, setelah kematian, apabila terjadi. Salah satu ayat dari ketentuan ini berbunyi, “dengan ini saya menyetujui atas nama diri sendiri, wali, pengelola, ahli waris dan keluarga terdekat.”

“Tidak ada yang pernah menciptakan peranti lunak yang menjamin keamanan menaiki mobil tanpa kendali manusia,” CEO Uber, Travis Kalanick menyatakan kepada Bloomberg Businessweek.

Kenyataan berbeda ditemui pada penumpang yang memesan mobil panggilan nirsupir ini. Dilaporkan oleh Gizmodo, Uber tidak mewajibkan penumpang untuk menandatangani surat pernyataan yang sama. Terlebih Uber tidak memberitahu perihal risiko yang dapat menimpa. Penumpang juga tidak dapat memilih mobil pintar atau mobil manual saat melakukan pemesanan. Untuk sementara waktu, Uber tidak memungut biaya bagi layanan mobil pintar ini.

Sebelumnya, pada 13 September di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, Uber memperlihatkan hasil pengembangan mobil pintar yang dilengkapi berbagai sensor serta kamera di pusat penelitian ATC. Dalam pengembangannya, Uber memanfaatkan mobil Ford Fusion yang dimodifikasi dengan Lidar, sebuah sistem deteksi dengan prinsip kerja radar, kamera, dan GPS, untuk memantau keadaan sekitar. Sistem Lidar ini dipasangkan pada bagian atap mobil.

Dalam uji coba mobil otonomnya itu, Uber menyertakan seorang supir manusia untuk memastikan mobil otonom yang dinaiki penumpang berada dalam kondisi aman, dan siap bertindak jika terjadi gangguan sekecil apapun.

Baca juga artikel terkait UBER atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari