Menuju konten utama

Twitter Tangguhkan 70 Juta Akun Manipulatif Sapanjang Tahun 2018

Sebagai bagian dari komitmen Twitter untuk menjadi platform sehat, media sosial itu telah menangguhkan 70 juta akun manipulatif pada sepanjang 2018.

Twitter Tangguhkan 70 Juta Akun Manipulatif Sapanjang Tahun 2018
Ilustrasi twitter. FOTO/freestocks.org

tirto.id - Twitter telah menangguhkan sebanyak 70 juta akun manipulatif pada sepanjang tahun 2018. Hal ini disampaikan oleh Country Industry Head Twitter Indonesia & Malaysia Dwi Ardiansah kepada media.

"Twitter menangguhkan sebanyak 70 juta akun yang kita anggap sebagai akun yang manipulatif," katanya dalam temu media di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Hal ini merupakan tindak lanjut setelah Twitter mengakuisisi Smyte, sebuah startup berbasis di San Francisco untuk membantu perusahaan memberantas spam, penipuan, penyalahgunaan online, dan menjaga interaksi di layanannya tetap sehat pada kuartal kedua 2018.

"Kita melakukan filterisasi, yang dibutuhkan adalah percakapan yang organik, misalnya akun tersebut terbukti melakukan perilaku kasar," kata Dwi.

Dwi mengatakan bahwa Twitter memiliki algoritma khusus untuk melihat sebuah perilaku dapat dinilai kasar. Selain itu, Twitter juga mendorong pengguna untuk melapor jika dirasa terjadi pelanggaran yang dianggap merugikan di laman t.co/formulirbantuan.

"Karena platform ini bukan platform badan sensor, kita juga harus mengerti proteksi itu, pengguna Indonesia juga begitu unik, dalam bahasa kita menyebut 'cabe-cabean' buat beberapa orang bisa dianggap sayuran, tapi itu bisa dianggap sebagai suatu sebutan,' ujar Dwi.

"Aduan sangat dianjurkan juga kepada para pengguna yang memang melihat jika terjadi pelanggaran, itu sangat dibutuhkan, dan nanti akan ada tim dari Twitter yang akan menindaklanjuti apakah aduan tersebut sudah melakukan pelanggaran atau tidak," lanjut dia.

Dalam laman tersebut, Dwi menambahkan, pengguna Twitter juga dapat melihat berapa banyak akun yang sudah dilaporkan--dari negara mana dan area mana saja yang sudah ditindaklanjuti.

"Kita sangat transparan, kita punya tautan web ini semacam transparansi, kita ada setahun dua kali," kata dia.

Selama 2018, Dwi juga mengungkapkan bahwa Twitter mengalami pertumbuhan pengguna secara signifikan di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Mengenai Indonesia bahwa pertumbuhannya juga sangat pesat, bahkan di atas rata-rata pengguna global untuk pertumbuhan pengguna hariannya," ujar Dwi.

Sementara itu, Twitter Indonesia juga mengumumkan beragam akun yang sering dibicarakan di linimasa oleh masyarakat di Tanah Air. Twitter Indonesia mencatat bahwa Presiden Joko Widodo (@jokowi) berada di peringkat pertama.

Berikutnya, disusul oleh Fiersa Besari (@FiersaBesari), Firgiawan Ramaulana (@seterahdeh), Prabowo Subianto (@prabowo), dan yang baru saja masuk ke daftar jajaran lima besar tahun ini yaitu Bayu Joo (@bayu-joo).

"Ada tiga pengguna Twitter yang bukan dari kalangan terkenal. Poin dari akun-akun ini adalah mereka selalu tap-in pada conversation yang sedang terjadi saat itu. Di saat Asian Games misalnya, mereka itu berpartisipasi dalam percakapan," ungkap Dwi.

Baca juga artikel terkait TWITTER

tirto.id - Teknologi
Sumber: antara
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis