Menuju konten utama

Tren Underconsumption Core, Arti, dan Manfaatnya bagi Lingkungan

Underconsumption core adalah gaya hidup dengan konsumsi minimalis. Pelajari lebih lanjut apa itu underconsumption core dan manfaatnya bagi lingkungan.

Tren Underconsumption Core, Arti, dan Manfaatnya bagi Lingkungan
Ilustrasi seorang wanita yang sedang pilih-pilih pakaian. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tren underconsumption core sedang ramai di TikTok dan diviralkan oleh banyak orang. Tren ini pun sering dikaitkan dengan solusi potensial untuk mengatasi isu lingkungan, terutama dalam konteks keberlanjutan. Lalu, apa itu underconsumption core?

Sebelum memahami tren yang sedang viral ini, maka kita perlu mengetahui arti underconsumption terlebih dahulu. What is underconsumption? Underconsumption diartikan sebagai konsumsi kurang, yaitu praktik mengonsumsi barang yang lebih sedikit atau di bawah rata-rata.

Jadi, underconsumption core adalah tren gaya hidup yang berfokus pada konsumsi minimalis dan mendorong penggunaan barang hingga berumur panjang. Semakin tua usia suatu barang, bahkan sampai rusak dan tak bisa digunakan lagi, maka semakin baik.

Disadari atau tidak, sebagian masyarakat sebenarnya sudah menerapkan underconsumption core sejak lama. Contoh underconsumption yang banyak diterapkan antara lain:

  • Menggunakan barang secara maksimal atau sampai benar-benar rusak sebelum membeli yang baru.
  • Menjahit baju yang sobek atau mengganti ritsleting celana yang rusak sehingga bisa dipakai kembali.
  • Menyulap barang bekas agar lebih fungsional, misalnya memanfaatkan botol bekas menjadi vas bunga.
Underconsumption core sebenarnya bukan hal yang baru. Namun, perkembangan zaman dan pengaruh media sosial dapat membuat seseorang menjadi lebih konsumtif, bahkan tak sedikit yang berlomba-lomba untuk flexing.

Underconsumption core menjadi sebuah tren TikTok yang lebih segar dan dinilai memiliki banyak manfaat. Manfaat ini pun tak hanya dirasakan secara langsung oleh pelakunya, tapi juga lingkungan sekitar.

Manfaat Underconsumption secara Umum

Setelah memahami underconsumption meaning, kita perlu mengetahui manfaat dari tren yang satu ini. Underconsumption core ternyata memiliki dampak positif bagi mereka yang menerapkannya, baik itu dalam hal finansial, kualitas hidup, hingga ikatan sosial dengan orang lain.

Berikut beberapa manfaat underconsumption core bagi individu yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menghemat Keuangan

Ilustrasi Menghemat uang
Ilustrasi Menghemat uang untuk biaya rumah. FOTO/iStock

Underconsumption berarti menahan diri untuk tidak konsumtif dan hanya membeli barang saat benar-benar dibutuhkan. Underconsumption core mendorong seseorang untuk tidak tergoda tren konsumerisme seperti membeli fast fashion atau gawai keluaran terbaru.

Perilaku ini tentunya akan sangat berdampak pada kondisi keuangan. Memakai barang hingga habis masa pakainya bisa menghemat uang dalam jumlah besar. Hal ini memungkinkan kita untuk menabung atau menyimpan uang demi hal-hal yang lebih penting, misalnya biaya pendidikan atau kesehatan.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup

Ilustrasi Kesehatan Mental
Ilustrasi Kesehatan Mental. foto/Istockphoto

Pengeluaran yang lebih sedikit dan memiliki tabungan otomatis akan membuat hidup lebih damai. Tak hanya itu, hidup dengan lebih sedikit barang membuat rumah lebih rapi sehingga secara psikologis juga dapat mengurangi stres.

Terbiasa mengikuti tren, terutama yang bersifat konsumtif, justru bisa menimbulkan tekanan psikis, bahkan bisa memunculkan fear of missing out (FOMO). Hal inilah yang membuat seseorang menjadi mudah cemas dan stres sehingga tidak mendapatkan ketenangan karena merasa harus selalu mengikuti tren.

Sebaliknya, underconsumption core dapat melatih seseorang untuk memegang kendali dalam hidupnya. Orang seperti ini cenderung tidak mudah terpengaruh oleh tren konsumerisme sehingga hidupnya lebih tenang.

3. Meningkatkan Kreativitas

KERAJINAN DARI BARANG BEKAS
Perajin rumah tangga menyelesaikan pesanan tas dan dompet dari botol plastik bekas di Lhokseumawe, Aceh, Senin (29/5). ANTARA FOTO/Rahmad

Underconsumption core mendorong seseorang untuk berpikir out of the box dalam memanfaatkan barang hingga benar-benar habis masa pakainya. Metode DIY (do it yourself) dalam menggunakan barang-barang bekas di sekitar kita pun bisa merangsang kreativitas.

Misalnya, alih-alih membuang kardus dan botol bekas, kita bisa memanfaatkannya untuk wadah, pot bunga, atau semacamnya. Contoh lainnya ketika baju kita mulai kekecilan, kita bisa menerapkan upcycle dengan mengubah fungsinya, misalnya dijadikan celemek, sarung bantal, tas, selimut patchwork, kain lap, hingga keset rumah.

4. Berkontribusi Menjaga Lingkungan

Ilustrasi Amar Bank
Ilustrasi Menabung. foto/rilis amar

Mengikuti gaya hidup underconsumption core berarti ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Gaya hidup ini mendukung prinsip 5R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang), recovery (memulihkan), dan repair (memperbaiki).

Prinsip 5R sering dikaitkan dengan pengolahan sampah atau limbah untuk mengurangi dampaknya pada lingkungan. Prinsip ini pun sejalan dengan underconsumption core alias konsumsi kurang atau minimalis.

5. Memperkuat Ikatan Sosial Komunitas

Ilustrasi Organisasi
Ilustrasi Organisasi. foto/istockphoto

Underconsumption core secara tidak langsung ikut menumbuhkan solidaritas dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas masyarakat. Tren ini membuka peluang untuk berbagi sumber daya atau barter sehingga terjadi hubungan sosial yang lebih baik antar individu yang saling membutuhkan.

Di sisi lain, underconsumption menekankan pentingnya hidup sederhana. Hal ini juga menimbulkan dampak positif bagi komunitas karena tidak akan ada masalah kesenjangan sosial.

Manfaat Underconsumption untuk Lingkungan

Underconsumption core tidak hanya berdampak positif bagi diri kita pribadi, tapi juga alam sekitar. Manfaatnya pun akan terasa lebih signifikan jika tren ini dipraktikkan oleh banyak orang. Konsumsi yang menurun pastinya akan memengaruhi proses produksi barang yang tentunya berdampak pada lingkungan.

Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat underconsumption core bagi lingkungan:

1. Penghematan Sumber Daya Alam

Ilustrasi pertambangan
Ilustrasi pertambangan

Semua barang yang kita gunakan, mulai dari pakaian hingga perabot rumah tangga, dihasilkan dari sumber daya alam yang ada di muka bumi, misalnya kayu, air, hingga listrik yang kebanyakan masih bergantung pada bahan bakar fosil.

Laman World Economic Forum mencatat penggunaan SDA akan terus meningkat hingga 60% di tahun 2060 mendatang. Penggunaan SDA yang meningkat menjadi penyebab masalah lingkungan, seperti hilangnya keanekaragaman hayati, polusi, dan pemanasan global.

Di sisi lain, underconsumption mendorong seseorang untuk berhemat, artinya kita juga ikut berkontribusi pada penghematan SDA dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

2. Mengurangi Emisi Karbon

Ilustrasi Emisi Karbon
Asap dan polusi industri kimia kota, obor industri petrokimia. (FOTO/iStockphoto)

Proses produksi barang dapat menimbulkan emisi karbon yang bisa mencemari udara. Karbon sendiri termasuk jenis gas rumah kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global sekaligus memicu terjadinya perubahan iklim di dunia.

Underconsumption yang dilakukan serentak secara global kemungkinan akan berdampak pada jumlah barang yang diproduksi. Hal ini pun bisa menekan produksi emisi karbon, baik dari proses manufaktur hingga distribusi barang.

3. Mengurangi Pencemaran Air

SUNGAI CILEUNGSI MASIH TERCEMAR LIMBAH PABRIK
Aliran Sungai Cileungsi yang tecemar limbah pabrik di Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

Tak hanya polusi udara dengan jejak karbon, underconsumption core juga bisa mencegah pencemaran air. Saat ini masih banyak industri yang membuang limbahnya ke saluran air atau sungai sehingga menyebabkan masalah lingkungan yang serius.

Underconsumption yang dilakukan oleh para konsumen akan mendorong pihak produsen untuk mengurangi jumlah produksi sehingga akan mengurangi pencemaran air oleh limbah pabrik.

4. Mengurangi Sampah

KLH larang sistem pengelolaan sampah terbuka
Operator alat berat mengeruk sampah di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, Senin (9/12/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.

Membeli barang secara berlebihan atau overconsumption bisa menghasilkan sampah yang dapat mencemari lingkungan. Padahal, bisa jadi barang-barang yang dibuang dan dianggap sampah tersebut masih bisa digunakan atau didaur ulang.

Underconsumption core akan membuat seseorang lebih cermat dalam membeli dan menggunakan barang semaksimal mungkin. Perilaku inilah yang dapat mengurangi tumpukan sampah sehingga lingkungan tetap terjaga.

5. Melindungi Keanekaragaman Hayati

Hutan Keluarga
Hutan Keluarga. foto/Muhammad Jaya

Proses produksi yang mengeksploitasi SDA, emisi karbon, polusi, hingga tumpukan sampah bisa berpengaruh pada lingkungan dan semua makhluk hidup di dalamnya. Underconsumption core secara tidak langsung turut menjaga alam, melindungi keanekaragaman hayati, dan membuat bumi menjadi tempat tinggal yang lebih sehat.

Underconsumption core telah menjadi gaya hidup yang tak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan pribadi, tetapi juga lingkungan sekitar. Dengan menerapkan underconsumption core dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat berperan aktif dalam menjaga bumi agar tetap layak huni untuk generasi mendatang.

Baca juga artikel terkait TREN TIKTOK atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani