Menuju konten utama

Transjakarta Bantah KSPI soal 20 Karyawan Meninggal karena COVID-19

Menurut Direktur Utama PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, korban meninggal akibat COVID-19 di perusahaannya sejauh ini mencapai 14 orang.

Transjakarta Bantah KSPI soal 20 Karyawan Meninggal karena COVID-19
Bus Transjakarta Koridor 13 Tendean-Ciledug melintasi halte CSW di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Selasa (17/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membantah pernyataan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang menyebut terdapat 20 pekerja Transjakarta yang meninggal karena COVID-19.

Direktur Utama PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengaku sangat menyayangkan munculnya angka yang belum dapat dipastikan keabsahannya. Mengingat berdasarkan catatan yang dimiliki oleh perusahaan, tidak menemukan korban meninggal akibat Covid -19 dengan angka yang disebutkan tersebut.

“Sekarang begini, setiap orang yang terpapar virus Covid-19 akan punya risiko meninggal dan kita tidak bisa memilih siapa yang akan terpapar atau tidak. Tapi, kalau dilihat korban di kami sejauh ini angkanya 14 orang. Jadi kalau ada yang menyebut lebih, itu datanya dari mana?” kata Jhony kepada wartawan, Selasa (26/7/2021).

Jhony menjelaskan, Transjakarta sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan termasuk ke dalam sektor kritikal. Artinya, boleh tetap beroperasi penuh dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kendati demikian, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga level 4, Transjakarta tetap melayani masyarakat meski dengan pembatasan tertentu.

"Transjakarta sangat peduli dengan seluruh karyawan, baik yang bekerja di office maupun lapangan. Bahkan, Orang belum ngapa-ngapain, ribuan karyawan kami sudah melakukan PCR swab, kemudian kami juga aktif melakukan random test setiap hari minimum 200 orang, itu ada kebijakannya, ada surat direksinya," klaimnya

Jhonny melanjutkan, Transjakarta juga punya Satgas Covid-19, dan telah melaksanakan vaksinasi massal untuk karyawan dan keluarganya.

"Nah kami harap bersikap fairlah melihat persoalan ini. Perusahaan lain juga mungkin mengalami hal yang sama, ada korban jiwa juga. Tetapi yang jelas ini bukan sekadar angka statistik. Ini soal kemanusiaan,” tegasnya.

Jhonny juga membantah pernyataan KSPI yang menyebut Transjakarta mempekerjakan 100 persen karyawannya.

Kata dia, Transjakarta selalu berupaya untuk beroperasi mengacu pada setiap kebijakan yang ada. Salah satunya ketika penerapan PPKM Jawa dan Bali, karyawan yang bekerja di kantor hanya 25 persen dan 75 persen bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Kemudian untuk mengurangi risiko di tengah naiknya angka penularan virus, Transjakarta kembali membuat kebijakan di mana hanya 10 persen dari karyawannya yang bekerja dari kantor, dan sisanya bekerja dari rumah.

“Kami sudah melakukan semua prosedur dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Jadi jika ada pihak-pihak yang ingin melakukan sidak sangat dipersilahkan. Transjakarta selalu membuka pintu selebar-lebarnya agar tidak ada lagi berita-berita keluar yang tidak sesuai dengan fakta,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait PASIEN MENINGGAL CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri