Menuju konten utama

TNI: Perlu Langkah Terintegrasi Untuk Perbaikan Gizi di Asmat

Langkah yang terintegrasi antara Kementerian PUPR, Kemensos, Kemendikbud, Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perikanan sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan di Asmat.

TNI: Perlu Langkah Terintegrasi Untuk Perbaikan Gizi di Asmat
Seorang ibu memberikan susu kepada anaknya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (27/1). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Kabupaten Asmat selesai dan akan dilanjutkan dengan tahap pendampingan dan pemantauan. Oleh sebab itu, perlu diadakan evaluasi guna memberikan masukkan ke Pimpinan TNI, Polri, Kementerian dan Lembaga lainnya sehingga dapat diambil langkah-langkah tepat dan terintegrasi.

Hal tersebut dikatakan Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Tugas Tim Gabungan Satgaskes TNI yang sudah melaksanakan tugas di distrik-distrik Asmat, bertempat di Posko Satgaskes TNI, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Jumat (2/2/2018).

Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan bahwa warga Asmat kini sudah mendapat banyak tenaga medis dan bantuan lainnya dari berbagai pihak. Menurutnya, potensi yang sudah ada dapat difokuskan lebih lanjut pada upaya perbaikan gizi dan perbaikan taraf kehidupan serta pendidikan.

“Perlu langkah-langkah terintegrasi dari berbagai Kementerian dan Lembaga baik itu Kementerian PUPR, Kemensos, Kemendikbud, Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perikanan,” ujar Brigjen TNI Asep Setia Gunawan.

Di dalam rapat evaluasi tersebut, Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mempersilahkan kepada anggota Tim 2 Gabungan Satgaskes TNI di bawah pimpinan Letda Laut (K) dr. Muhammad Aulia dan Letda Ckm Dedy Priyo Widodo, Amd.kep untuk menceritakan pengalamannya sehingga dapat menjadi masukkan yang baik untuk tahapan berikutnya.

“Perjalanan dari Agats ke Kampung Kapayaf 1, Distrik Kolf Braza ditempuh dengan melewati sungai dan rawa, Tim Gabungan Satgaskes TNI harus berganti sarana transportasi mulai dari speed boat, viber dan katinting. Berkali-kali tim gabungan harus mengangkat alat transportasi yang ditumpangi karena adanya rintangan alam dan kendala lain adalah tidak adanya sinyal untuk komunikasi,” ujar Aipda Parnu Amk anggota Polri yang tergabung dalam Satgaskes TNI.

Lebih lanjut Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan menyampaikan tentang arti pentingnya sanitasi lingkungan, khususnya di lingkungan RSUD hendaknya perlu ditingkatkan. Disamping itu, limbah rumah sakit seperti bekas obat-obatan dan sampah medis perlu penanganan khusus yang berbeda dengan limbah lainnya. “Dengan kondisi sanitasi rumah sakit yang baik, maka masyarakat yang datang berobat diharapkan dapat lebih cepat sembuh,” ucapnya.

Diakhir Rapat Evaluasi Pelaksanaan Tugas, Dansatgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan berpesan kepada komponen Satgaskes TNI untuk terus menjaga sinergitas, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Baca juga artikel terkait GIZI BURUK PAPUA atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora