tirto.id - Membaca dan mengkhatamkan Al-Quran dapat dilakukan secara mudah dengan menyisipkannya pada salat wajib lima waktu.
Selain menjadi bulan yang penuh berkah, Ramadan juga menjadi bulannya Al-Quran. Di bulan ini umat Islam berlomba-lomba untuk lebih giat membaca Al-Quran.
Sebagiannya akan berusaha untuk mengkhatamkan membaca Al-Quran, dan kadang bukan hanya sekali di bulan suci ini.
Mengkhatamkan Al-Quran memiliki keutamaan yang besar dalam hal nilai pahala dan barakahnya.
Mengutip laman NU, seorang muslim yang mampu mengkhatamkan Al-Quran maka dirinya akan dimintakan rahmat dari Allah oleh para malaikat. Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadis berikut ini:
إِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ القُرْآنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ أَلـْفِ مَلَكٍ
“Apabila seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat untuknya pada saat khatamannya,” (HR. Ad-Dailami).
Dalam memaknai hadis tersebut, ulama berkecenderungan bahwa keutamaan mengkhatamkan Al-Quran berhasil diraih oleh individu, dan bukan khatam karena membaca secara kolektif atau berjamaah.
Dengan demikian, keutamaan ini didapatkan saat seseorang berhasil membaca Al-Quran dari surah Al-Fatihah di juz 1 hingga surah terakhir An-Nas di juz 30 secara sempurna.
Syekh Ali bin Ahmad al-Azizi dalam As Siraj Al Munir Syarh Al Jami’us Shagir, juz 1, mengatakan bahwa Imam Al Munawi dalam memaknai hadis di atas mengatakan jika maksud dari jumlah malaikat yang hadir saat khatam Al-Quran secara jelas sebatas menunjukkan arti banyak dan bukan bilangan tertentu.
Pemaknaan ini berdasarkan kandungan urf pada lafal hadis yang mengkhususkan untuk individu dalam menyempurnaan bacaan Al-Qurannya dari awal hingga akhir.
Dengan demikian, tradisi khataman berjamaah bukan termasuk dalam khatam Al-Quran seperti yang disebutkan dalam keutamaan hadis di atas.
Keutamaan membaca Al-Quran tidak hanya sebatas saat berhasil mengkhatamnya.
Dalam proses membaca atau khatam Al-Quran sebagai rutintas pun bisa memperoleh keutamaan lainnya. Misalnya, satu huruf Al-Quran yang dibaca, nilai pahalanya dilipatgandakan 10 kali.
Seperti disebutkan dalam laman SMP BP Tahfidz At Taubah, puasa dan membaca Al Quran menjadi amalan yang saling melengkapi.
Pembaca Al-Quran yang selalu konsisten dan juga rajin berpuasa, maka berkesempatan memperoleh syafaat di Hari Akhir dari dengan kedua amalan tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at,” (HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429).
Cara Khatam Al-Quran dalam 1 Bulan
Semua muslim memiliki kesempatan yang sama untuk bisa khatam Al-Quran di bulan Ramadan atau bulan lainnya meski hanya sebulan sekali.
Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk meraih hal itu. Di antara jalannya sebagai berikut:
1. Awali dengan niat sungguh-sunguh. Niat yang benar akan mempermudah seseorang untuk bisa menggapai impiannya. Maka, berniat untuk khatam Al-Quran diperlukan untuk makin memotivasi keberhasilan.
2. Setiap juz dalam Al-Quran kurang lebih memiliki 9-10 lembar. Jika dibagi lima mengikuti jumlah salat wajib dalam sehari, maka hasilnya menjadi dua lembar.
Tugas selanjutnya yaitu menugaskan diri sendiri untuk mampu membaca dua lembar dari Al-Quran setiap selesai salat sebanyak dua lembar.
3. Bacalah Al-Quran pada setiap sebelum dan selesai salat wajib masing-masing satu lembar. Jika sekali waktu salat wajib berhasil menyelesaikan dua lembar, maka satu hari mampu mencapai satu juz. Pastikan setiap hari berhasil merampungkan minimal satu juz ini.
4. Apabila setiap hari mampu menyelesaikan satu juz, maka dalam 30 hari akan bisa khatam Quran dan hal ini dapat diterapkan untuk bulan Ramadan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno