tirto.id - Sekjen PKB Abdul Karding, yang juga menjadi salah satu anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, mengatakan bahwa timnya memiliki beberapa cara untuk menangkal isu golput yang sedang beredar.
"Kami ada cara menangkalnya. Itu kan hanya isu sesaat, kita belum survei apa betul potensi golput itu benar ada atau tidak," katanya kepada Tirto, Minggu (12/8/2018) malam.
Ia menduga masyarakat yang melakukan golput adalah mereka yang sebelumnya pendukung Jokowi, namun akhirnya kecewa. Karding tak menepis hal tersebut memungkinkan untuk terjadi.
Pihaknya mengklaim memiliki langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan kepada masyarakat seperti bertemu secara langsung, mendatangi daerah, ajak bicara, dan sebagainya.
"Harus ada cara menangkalnya," katanya.
Berikut struktur Tim Kampanye Nasional untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf:
1. Ketua Tim Kampanye masih dalam kantong Jokowi
2. Wakil Ketua Tim Kampanye : Lodewijk Freidrich (Sekjen Golkar)
3. Wakil Ketua Tim Kampanye : Asrul Sani (Sekjen PPP)
4. Wakil Ketua Tim Kampanye : Johnny G. Plate (Sekjen Nasdem)
5. Wakil Ketua Tim Kampanye : Abdul Kadir Karding (Sekjen PKB)
6. Wakil Ketua Tim Kampanye : Herry Lontung Siregar (Sekjen Hanura)
7. Wakil Sekretaris : Ahmad Rofiq (Sekjen Perindo)
8. Wakil Sekretaris : Berry Surya (Sekjen PKPI)
9. Wakil Sekretaris : Raja Juli Antoni (Sekjen PSI)
10. Sekretaris : Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP)
Namun, menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Tim Kampanye Nasional untuk sementara akan berjalan langsung tanpa adanya ketua.
"Pak Jokowi punya kantong tersendiri kapan mau diumumkan, kita tunggu saja," katanya kepada awak media, Minggu (12/8/2018) malam.
Karding menambahkan untuk posisi Ketua Tim Kampanye masih bersifat terbuka untuk diisi siapa pun. Karding juga menilai Jokowi, dalam menentukan Ketua Tim Kampanye, tak akan melihat dari partai atau bukan, selama sosok tersebut memenuhi kualifikasi dan kriteria yang cakap.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri