tirto.id - Kasus dugaan tindak pidana korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk masih diproses oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Kejagung menjerat Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah Tbk pada Mei 2024. Saat ini, total ada 22 orang tersangka pada kasus ini, menukil dari Kompas.
Kejagung kemudian melakukan pemeriksaan terhadap aktris Sandra Dewi, yang merupakan istri dari Harvey Moeis, sebagai saksi untuk mendalami kepemilikan harta suaminya. Tercatat sudah dua kali Sandra menjalani pemeriksaan, pada April dan Mei 2024.
Menariknya, perbincangan terkait Harvey dan kasus ini di media sosial masih banyak beredar dan menarik perhatian. Sebuah unggahan dari akun "Bunda hesti" di Facebook salah satunya. Unggahan ini berisi sebuah video dengan narasi aktris Sandra Dewi akan membagikan sisa hartanya, sebagai bentuk permohonan maaf atas dugaan korupsi yang menyasar suaminya (arsip).
Selain video berdurasi setengah menit lebih enam detik tersebut, unggahan juga memuat sebuah tautan pendaftaran ke situs judi online. Di dalam video, juga disebut nama situs judi online yang diklaim sebagai tempat bagi-bagi uang dilakukan.
Sejak pertama kali diunggah ke media media sosial pada 26 Mei 2024, video tersebut telah ditonton lebih dari 47 juta kali. Unggahan mengumpulkan lebih dari 254 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 51 ribu komentar. Konten tersebut masih menarik perhatian, hal ini terlihat dari kolom komentarnya yang masih terus bertambah sampai Rabu (26/6/2024).
Terkait pro dan kontra (juga spam iklan judi online lainnya) yang disuarakan di kolom komentar, terdapat beberapa komentar yang mempercayai narasi Sandra Dewi akan bagi-bagi uang.
Lalu, apakah benar Sandra Dewi membagi-bagikan hartanya sebagai bentuk permintaan maaf atas dugaan korupsi suaminya?
Pemeriksaan Fakta
Tirto menyaksikan keseluruhan video singkat tersebut dan mengidentifikasi potongan gambar yang ada dalam video tersebut. Setidaknya ada tiga bagian dalam video tersebut. Bagian pertama menunjukkan Harvey memakai rompi tahanan Kejaksaan Agung, bagian kedua menampilkan Sandra menghadiri pemeriksaan, dan bagian ketiga adalah potongan foto pernikahan Sandra dan Harvey.
Semua potongan gambar yang ada di video diduga kuat berasal dari video milik Kompas.com. Pasalnya, ada watermarkKompas yang masih menempel dan logo "Jernih Memilih" di kanan atas, yang merupakan program media tersebut.
Kami menelusuri asal video-video tersebut lewat kombinasi kata kunci "kompas", "sandra dewi", "harvey moeis", dan "periksa" di YouTube. Hasil pencarian mengarahkan ke tiga video di kanal YouTube Kompas (video 1, video 2, video 3), yang memuat footage yang digunakan dalam video di Facebook.
Video pertama menjabarkan Kejagung yang menyita dua mobil milik Harvey. Video kedua berisikan cerita Sandra tentang Harvey yang tidak perhitungan saat beramal. Sementara video ketiga menunjukkan Sandra sesudah dan sebelum menjalani pemeriksaan oleh Kejagung, April 2024 lalu.
Ketiga video berita dari Kompas.com tersebut tidak ada yang menyebut Sandra akan membagi-bagikan sisa hartanya, seperti klaim di video di Facebook.
Narasi Sandra akan membagikan hartanya untuk meminta maaf atas dugaan korupsi yang dilakukan suaminya berasal dari potongan audio yang menyertai video.
Ada dua bagian klip audio dalam video. Bagian pertama adalah suara narator pria dan bagian kedua adalah suara Sandra. Pada bagian narator pria, suaranya terdengar tidak natural dan mengindikasikan adanya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI).
Tirto memasukkan transkrip isi ucapan narator ke situs pengolah teks ke audio, TTSmaker.com. Dengan memilih opsi suara Ardi-Indonesian Male, didapat hasil yang serupa dengan suara narator dan isinya.
Tirto juga menduga adanya penggunaan AI untuk mengolah suara Sandra dalam video. Sebab, hasil penelusuran di situs pencarian tidak mengarahkan ke artikel apapun yang mendukung narasi ini.
Proses manipulasi konten audio menggunakan AI sudah banyak berkembang. Temuan kami, perangkat seperti app.rask.ai mampu mereplikasi suara seseorang dengan bermodal video sample.
Kami juga memeriksakan situs judi online yang dicantumkan di bagian bawah video. Ketika diklik, tautan tersebut mengarahkan ke pendaftaran situs judi online. Di dalamnya tidak ada informasi apapun soal Sandra Dewi membagikan hartanya.
Tirto kemudian melakukan pemindaian terhadap situs tersebut. Pemindaian Urlscan menyebut kalau situs tersebut berpusat di Hong Kong dan tidak punya kaitan sama sekali dengan situs di Indonesia.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, narasi Sandra Dewi membagi-bagikan hartanya sebagai bentuk permintaan maaf atas dugaan korupsi yang menyasar suaminya bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Unggahan di Facebook adalah iklan situs judi online yang menggunakan footage dari Kompas.com. Penelusuran ke berita aslinya menunjukkan tidak ada satupun informasi yang mendukung narasi Sandra membagi-bagikan hartanya terkait dugaan korupsi yang melibatkan suaminya.
Narasi yang disampaikan via audio, setidaknya dari bagian narator pria, sama persis dengan hasil yang dibuat dengan perangkat AI, TTSmaker.com.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty