tirto.id -
Terduga teroris Siyono (34), asal Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten Klaten yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri pada Rabu (9/3) dikabarkan meninggal Sabtu, (12/3/2016). Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab kematian Siyono.
Menurut Marso, orang tua Siyono, pihak keluarga pada Jumat (11/3), sekitar pukul 14.30 WIB, diminta untuk membesuk ke Jakarta, tetapi tidak diberitahu jika dia sudah meninggal.
Marso mendapatkan kabar jika anaknya meninggal justru dari orang lain yang sedang telepon, di dekat rumahnya pada Jumat (11/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Namun, dirinya belum mengetahui penyebab kematian anaknya, karena Siyono meninggal di Jakarta.
Sementara itu Sekretaris Desa Pogung Hartana, membenarkan kabar tersebut karena mendapat informasi dari orang yang ikut menjenguk ke Jakarta.
"Siyono benar dikabarkan meninggal. Saya mendapat informasi dari orang yang ikut ke Jakarta," katanya di Klaten, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu, (12/3/2016).
Menurut pihak keluarga, acara pemakaman rencananya setiba jenazah Siyono di rumah di Klaten. Dia akan langsung dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat, Sabtu malam ini.
Antara melaporkan di rumah Siyono di Dukuh Brengkungan, Desa Pogiong, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Sabtu malam, sejumlah warga setempat telah menyiapkan tenda di depan rumahnya untuk acara pemakaman Siyono.
Warga setempat sejak Sabtu siang telah menyiapkan pemakaman, tetapi pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan jenazah Siyono dibawa pulang ke Klaten.
Untuk diketahui, Densus 88 menangkap terduga teroris Siyono di rumahnya di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (9/3/2016). Sehari berikutnya Densus 88 bersama anggota Polres Klaten melakukan penggeledahan di rumah Siyono.