Menuju konten utama

Terdampak PMK, Pasar Hewan di Klaten Masih Sepi

Pada hari pertama pembukaan kembali, Pasar Hewan Jatinom Klaten terpantau masih sepi, tak ada sapi yang dijual hanya terlihat pedagangnya saja.

Terdampak PMK, Pasar Hewan di Klaten Masih Sepi
Suasana pasar hewan yang sepi di Ngaren, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (24/6/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.

tirto.id - Sejumlah pasar hewan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih sepi dagangan pada hari pertama pembukaan kembali, menyusul kekhawatiran pedagang terkait penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK), yang hingga saat ini masih terjadi.

"Kondisi di hari pertama ini masih sepi, nggak ada sapi, adanya blantik (pedagang sapi)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten Widiyanti di sela peninjauan pembukaan pasar hewan di Pasar Hewan Jatinom Klaten, Rabu (29/6/2022), seperti dilansir Antara.

Ia memperkirakan kondisi tersebut tidak lepas karena pedagang maupun blantik mengetahui kondisi PMK sehingga mereka memilih untuk melakukan transaksi dari orang ke orang.

"Jadi mereka tidak membawa hewan ternaknya ke sini. Ini tadi di Prambanan (Pasar Hewan Prambanan) juga, di sana sapinya hanya sekitar 20 ekor. Dibandingkan hari biasa nggak sampai 10 persen, biasanya sampai 300-400 ekor," katanya.

Sedangkan di Pasar Jatinom biasanya sapi yang didatangkan bisa mencapai 500 ekor sapi.

"Mudah-mudahan ini jadi kesadaran bersama. Saat PMK kan sapi tidak boleh berkumpul, sangat rawan. Kalau ada salah satu yang sakit namun tidak menunjukkan gejala klinis kan kami tidak tahu. Kalau di dalam tubuh ada virus bisa berbahaya, tetap terjadi penyebaran," katanya.

Meski sejauh ini hewan ternak baik sapi maupun kambing belum banyak terlihat di pasar hewan, pihaknya tetap mengimbau kepada para pedagang maupun blantik untuk mengikuti standar operasional prosedur yang berlaku.

"Sesuai arahan bupati untuk yang menjual hewan di pasar hewan Klaten dikhususkan bagi masyarakat Klaten, ternak yang dibawa ke sini harus dalam kondisi siap potong dan sehat," katanya.

Sementara itu, ia menambahkan, salah satu pertimbangan pemerintah daerah membuka kembali pasar hewan setelah tutup selama beberapa pekan akibat PMK adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ternak kurban.

"Dalam jangka waktu 9-10 hari ke depan ada Hari Raya Idul Adha. Pembukaan pasar hewan memberikan kesempatan agar masyarakat bisa lebih mudah mencari hewan untuk kurban," katanya.

Selain Pasar Hewan Jatinom, di hari yang sama pembukaan juga dilakukan di Pasar Hewan Prambanan.

Baca juga artikel terkait WABAH PMK

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Restu Diantina Putri