Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Temuan Komnas HAM soal Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali

Investigasi Komnas HAM menyebut tidak ditemukan dugaan korban sempat mabuk sebelum kejadian.

Temuan Komnas HAM soal Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali
Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Komnas HAM telah turun ke lokasi terjadinya pengeroyokan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, dalam rangka investigasi. Dari investigasi tersebut ditemukan sejumlah fakta baru, salah satunya tidak ditemukan dugaan korban sempat mabuk sebelum kejadian.

“Tidak ada sama sekali (fakta korban mabuk sebelum kejadian),” ucap Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Anis menegaskan, setelah tim Komnas HAM turun ke lapangan melakukan investigasi, ditemukan sejumlah alat bukti baru yang sampai saat ini masih dilakukan penelitian.

“Kami sudah mengumpulkan alat bukti dan CCTV yang belum pernah beredar di masyarakat dan masih kami analisis,” ujar Anis.

Komnas HAM menyelidiki kasus penganiayaan oleh anggota TNI itu mulai 5-8 Januari 2024. Penyelidikan dilakukan dengan meminta keterangan kepada para korban, penasihat hukum korban, dan pihak terkait. Lalu, Komnas HAM juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Boyolali.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Saurlin P Siagian, menyebutkan ada sejumlah temuan berdasar penyelidikan kasus tersebut. Temuan pertama, memang ada kekerasan dan penganiayaan kepada tujuh relawan Ganjar-Mahfud oleh anggota TNI.

"[Temuan kedua], bentuk kekerasan yang dialami para korban antara lain pemukulan dengan tangan kosong, pemukulan dengan batu, penendangan, penyeretan dan pemitingan," sebut Saurlin dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).

Lalu, temuan lainnya, para korban mengalami luka-luka yang beragam. Misalnya, bengkak di kepala, bibir pecah, hidung berdarah, mata lebam dan pendarahan. Kemudian, rahang dan mulut bengkak, gigi tanggal, luka gores di tangan dan kaki, serta nyeri pinggang.

Saurlin melanjutkan, para korban juga mengalami kerugian berupa pengrusakan sejumlah motor oleh anggota TNI tersebut. Kemudian, para pelaku terdiri dari dua orang yang menggunakan motor berkenalpot brong.

“[Lalu], terdapat tiga orang yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot biasa atau tanpa modifikasi dan terdapat satu orang yang menggunakan mobil,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz