tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, meminta masyarakat untuk mengingatkan aparat apabila terjadi intimidasi menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024. Langkah tersebut dilakukan agar tidak terulang kembali peristiwa Boyolali beberapa waktu lalu.
“Jadi nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya,” tutur Megawati dalam perayaan Natal PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta,dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (18/1/2024).
Megawati menjelaskan, aparat tidak seharusnya mengorbankan anak muda seperti kasus Boyolali dan juga masyarakat lainnya.
“Jangan korbankan anak-anak itu. Masa tidak sedih,” kata Megawati.
Megawati menilai, aparat bagaikan tidak memahami anak-anak muda yang terkadang memiliki kreativitas. Padahal, di masa muda para aparat itu pun pasti mengalaminya.
“Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun kan bukan begitu caranya memperingatkan,” ungkap Megawati.
Sementara itu, dia menyoroti perbuatan yang dilakukan oleh aparat dalam melakukan intimidasi. Megawati menilai mereka melakukan hanya anggota di tingkat bawah.
Lebih lanjut, dia menjelaskan hal itu juga menjadi sebuah bentuk mengorbankan anak buah untuk berhadapan dengan masyarakat. Dengan begitu, apabila terjadi gejolak, merekalah yang disalahkan oleh atasannya meskipun melakukannya diketahui atasan.
“Saya ngenes karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?” ucap Megawati.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin
