tirto.id - Kasus dugaan makar yang menyeret nama Firza Husein sebagai salah satu tersangka sampai saat ini masih dalam tahap menyelesaikan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Polda Metro Jaya.
Sosok perempuan ini sempat disebutkan Ahmad Dhani - yang juga dimintai keterangan sebagai saksi- mengaku bahwa Firza meminta Dhani untuk menyiapkan mobil komando guna keperluan aksi demo 212 namun batal.
Menurut Suwarni, istri ketua RT.03 Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur mengatakan tidak ada aktivitas mencurigakan di kediaman Firza terlepas dari beredarnya berita soal dugaan makar beberapa waktu lalu.
"Di rumah sini enggak ada kegiatan apa-apa, setahu saya di sini adem-adem aja," katanya.
Ia menambahkan dua pekan lalu ada orang dari Polda Metro Jaya ke rumah Ketua RT soal Firza meski ia tidak tahu betul apa keperluannya. Sejauh ini dia juga tidak pernah tahu ada publik figur yang pernah mengunjungi rumah Firza.
"Kalau ada, pasti orang sini udah ramai karena kenal (wajah publik figur)" ujarnya.
Rumah berlantai dua di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur tempat tinggal Firza Husein itu dicat pink pucat dengan pagar putih yang tertutup rapat.
Tidak ada tanda-tanda aktivitas di rumah bernomor 40A itu, kecuali jemuran pakaian yang terlihat di beranda lantai dua.
Firza yang menjadi salah satu tersangka makar bukanlah orang yang gemar bergaul dengan tetangga. Seorang pekerja bengkel yang terpisah satu rumah dari kediaman Firza membenarkan bahwa perempuan yang sehari-hari mengenakan jilbab itu memang tinggal di sana.
"Itu rumah orangtuanya," kata tukang bengkel yang enggan menyebut namanya kepada ANTARA News, Senin (30/1/2017).
Ia mengaku tidak tahu keberadaan Firza maupun orangtuanya karena mereka jarang terlihat ada di rumah.
"Mungkin di Pontianak, rumah (lain) orangtuanya," katanya.
Kalaupun ada orang di rumah, kemungkinan besar asisten rumah tangga atau bahkan putri tunggal Firza yang duduk di bangku SMA. "Tapi saya enggak tahu juga," imbuh pria yang sejak lahir menetap di daerah tersebut.
Tukang bengkel ini juga pernah membantu membereskan pekerjaan di rumah Firza, seperti mengecat rumah. Namun, ia bersikeras tidak pernah mengobrol atau mengenal perempuan itu secara dekat. Interaksi mereka hanya sekadar saling menyapa bila bertemu.
"Udah lama sih enggak kelihatan," katanya.
Menurut Suwarni, rumah yang berlokasi di wilayah RT 03 Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur itu milik Husein, ayah Firza Husein.
"Saya saja (di sini) dari (tahun) '84, dia antara 20-25 (tahun) kayaknya. Tapi enggak pernah kumpul sama kita," kata Suwarni saat ditemui Antara News di kediamannya.
Sosok Firza Husein Jarang Bergaul
Keluarga Husein, termasuk Firza, dikenal sebagai orang yang tertutup meski tetap ramah pada tetangga. Minimnya interaksi dengan orang sekitar bahkan membuat Suwarni tidak tahu banyak soal tetangga, bahkan ia tidak tahu kapan Firza ada di rumah.
"Enggak tahu lagi ke rumah mamanya, apa kerja, apa ke luar negeri," kata dia.
Kondisi rumah Firza disebutnya selalu tertutup. Bila ada urusan RT, misalnya soal sumbangan, ada asisten rumah tangga yang membukakan pintu atau menjadi perantara dengan tuan rumah.
"Memang susah buka pintu, yang buka biasanya pembantu, kalau butuh kasih surat ya dikasih ke pembantu," katanya.
Suwarni mengatakan keluarga Firza juga tidak pernah sekalipun mengadakan acara di rumah yang mengundang para tetangga. Sebagai tetangga, ia juga tidak tahu kehidupan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana itu, soal pekerjaan atau keluarga.
Catatan keluarga di RT tersebut hanya meliputi orangtua Firza. Ia tidak tahu persis apakah Firza -yang dikabarkan janda- punya saudara kandung, berapa anaknya atau sudah bersuami lagi atau belum.
"Pernah dulu waktu dia belum kerja dan nikah, saya jualan buah dan dia suka beli. Pernah sesekali mengobrol, lama dia tidak ada, tahu-tahu punya suami," ujarnya.
Terakhir kali mereka bertemu berpapasan secara tidak sengaja di RS Haji, Jakarta Timur yang tidak jauh dari rumahnya.
"Desember kemarin, enggak tahu dia kontrol atau apa," katanya.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Polda Metro Jaya segera merampungkan berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para tersangka dugaan makar atau pemufakatan jahat yang menyeret Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein dan lainnya.
"Pemeriksaan dan pemberkasan terhadap para tersangka dugaan upaya makar akan segera rampung sehingga akan segera dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Argo menyebutkan, penyidik telah memeriksa 50 saksi yang kemungkinan akan bertambah jika dibutuhkan untuk tambahan keterangan saksi lain. Polisi juga akan melengkapi pemberkasan dengan memeriksa saksi lain seperti Rizieq Syihab, Munarman dan Bachtiar Nasir untuk keterangan tambahan penyidikan. Argo menegaskan, penyidik telah mengantongi empat alat bukti untuk menetapkan tersangka, namun tetap ingin menyempurnakan BAP.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri