tirto.id - Sholat tasbih dengan jumlah 4 rakaat dapat dilakukan pada malam nifsu syaban yang berlangsung pada Kamis, 17 Maret 2022 malam hari bakda maghrib. Sepanjang malam nisfu syaban, seorang muslim dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai amalan, termasuk membaca Al-Qur'an, doa, kalimat syahadat, hingga istighfar.
Malam Nisfu Syaban adalah malam istimewa bagi umat Islam. Malam ini adalah malam pertengahan bulan Syaban. Rasulullah saw. bersabda bahwa, "inilah bulan ketika berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam. Aku senang jika amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (H. R. Nasa'i).
Selain itu, terdapat riwayat jalur Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Apabila malam nisfu syaban (pertengahan bulan Syaban), maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya ..." (H.R. Ibnu Majah).
Meskipun hadis tentang berpuasa pada hari menjelang nisfu syaban dilanjutkan dengan shalat pada malam harinya dianggap sebagian ulama lemah, terdapat anjuran agar umat Islam menghidupkan malam nisfu syaban.
Dikutip dari "Tiga Amalan Sunnah di Malam Nisfu Sya'ban" oleh Muhamad Abror (NU Online), dalam kitab Hâsyiyatâ Qalyûbî wa ‘Umairah disebutkan, "disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan berzikir dan salat, khususnya salat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan salat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk salat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”
Tata Cara Sholat Tasbih di Malam Nisfu Syaban
Shalat tasbih berjumlah 4 rakaat. Shalat ini dapat dikerjakan dengan sekali salam (4 rakaat langsung) atau 2 kali salam (2 rakaat demi 2 rakaat). Yang menjadi ciri khas shalat ini, sepanjang shalat tasbih, seseorang mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 300 kali.
Jika seseorang berniat mengerjakan shalat tasbih dalam 4 rakaat sekali salam, ia dapat mengucapkan niat dalam bahasa Arab sebagai berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala”
Sementara itu, jika seseorang hendak mengerjakan shalat tasbih secara bertahap, yaitu 2 rakaat demi 2 rakaat, ia dapat membaca niat berikut sebelum takbiratul ihram.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja (shalat) sunnah tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala".
Terkait tata cara shalat tasbih, terdapat riwayat dari jalur Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad saw. mengajarkan salat tersebut kepada paman beliau, Abbas bin Abdul Muthalib.
Rasulullah menyebutkan, dengan shalat tersebut, Allah akan mengampuni dosa, baik yang sudah lampau maupun yang akan datang, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang kecil maupun yang besar, dan bauk yang samar (tersirat) maupun yang tersurat (H.R. Abu Dawud)
Secara terperinci, tata cara shalat tasbih adalah sebagai berikut.
- Melakukan Takbiratul Ihram
- Membaca Surah al-Fatihah
- Membaca Surah Pendek
- Membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar sebanyak15 kali
- Rukuk, dilanjutkan membaca tasbih rukuk.
- Sebelum bangun untuk iktidal, membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar sejumlah 10 kali.
- Iktidal
- Dalam posisi iktidal sebelum sujud, membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 kali.
- Sujud.
- Dalam posisi sujud sebelum bangun untuk duduk di antara dua sujud membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar sebanyak 10 kali.
- Duduk di antara dua sujud.
- Dalam posisi duduk, sebelum sujud kedua, membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar sebanyak 10 kali.
- Sujud kedua.
- Dalam posisi sujud kedua, sebelum bangun, membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar sebanyak 10 kali.
- Duduk untuk bangun melanjutkan rakaat kedua. Sebelum bangun dalam posisi duduk membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar 10 kali.
- Bangun, melakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Surah Al-Fatihah hingga sujud kedua, diikuti duduk tahiyat.
- Untuk rakaat terakhir sebelum salam, baik itu rakaat kedua maupun rakaat keempat, sebelum salam membaca tasbih dengan bacaan Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar. Dengan demikian, setiap rakaat bacaan tasbih yang diucapkan sebanyak 75 kali.
Rincian jumlah rakaat tasbih dalam salat tasbih adalah sebagai berikut.
Waktu Tasbih (dalam Gerakan Salat) | Jumlah Tasbih |
Setelah Surat Al-Fatihah dan surat pendek (masih dalam posisi berdiri) | 15 kali |
Setelah tasbih rukuk | 10 kali |
Setelah Iktidal | 10 kali |
Setelah tasbih sujud pertama | 10 kali |
Setelah duduk di antara dua sujud | 10 kali |
Setelah tasbih sujud kedua | 10 kali |
Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (sebelum rakaat baru) | 10 kali |
Jumlah tasbih dalam 1 rakaat | 75 kali |
Jumlah tasbih dalam 4 rakaat | 300 kali |
Editor: Iswara N Raditya