tirto.id - Ghosting menjadi salah satu istilah baru yang kerap disebut di media sosial berkaitan dengan hubungan percintaan. Namun, apa pengertian dan tanda di-ghosting?
Istilah "ghosting" berasal dari kata bahasa Inggris "ghost" yang berarti hantu. Ghosting menggambarkan situasi ketika seseorang yang sebelumnya mengobrol atau akrab dengan Anda tiba-tiba menghilang tanpa kabar, seperti hantu yang lenyap begitu saja dari kehidupanmu.
Perilaku ini biasanya dilakukan tanpa ada peringatan atau penjelasan. Bahkan, ketika orang yang dighosting mencoba memulai obrolan kembali atau mendapatkan closure, orang tersebut tetap tidak menanggapi.
Akibatnya, orang yang dighosting merasa seperti ditinggalkan dengan pertanyaan yang tak terjawab dan bingung di mana letak kesalahannya. Meski sering dikaitkan dengan hubungan romantis, ghosting juga sebenarnya dapat terjadi dalam persahabatan atau hubungan keluarga.
Penyebab sebagian orang memilih ghosting, dikutip dari Very Well Health, yakni karena dianggap sebagai cara mudah untuk mengakhiri hubungan tanpa menghadapi konfrontasi atau rasa canggung. Dengan memutus komunikasi, mereka berharap pesan tersampaikan tanpa perlu memberikan alasan langsung.
Selain itu, dalam dunia kencan online, pilihan yang cukup banyak seringkali membuat orang cepat berpindah ke opsi lain, terutama jika merasa tidak cocok. Faktor lain, seperti kelelahan emosional atau takut pada reaksi terhadap penolakan, juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan ghosting.
Ciri-Ciri di-Ghosting
Ghosting sering kali terlihat jelas, tetapi bisa juga terjadi secara bertahap. Salah satu bentuk awalnya adalah "soft ghosting," di mana seseorang secara perlahan mengurangi kontak dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa tanda awal dan ciri-ciri dighostingyang bisa diperhatikan di antaranya sebagai berikut.
1. Jarang Merespons Pesan
Tanggapan terhadap pesan atau telepon menjadi semakin jarang, dibalas dalam waktu yang sangat lama, atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini menunjukkan bahwa mereka sengaja menghindari komunikasi dan tidak tertarik untuk melanjutkan hubungan.2. Sering Membatalkan Rencana untuk Bertemu
Ketika seseorang terus membatalkan rencana untuk bertemu tanpa memberi alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak ingin melanjutkan hubungan. Pembatalan yang terus-menerus tanpa permintaan maaf atau penjadwalan ulang bisa menunjukkan bahwa mereka mulai menjauh.3. Kesulitan Membuat Komitmen
Mereka mungkin selalu memberikan alasan atau menghindar ketika diajak membuat komitmen atau merencanakan sesuatu bersama. Hal ini bisa menunjukkan ketidaktertarikan untuk melibatkan diri lebih dalam dalam hubungan.4. Tidak Suka Berbagi Informasi Pribadi
Orang yang menghilang cenderung menjaga jarak emosional dengan tidak berbagi hal-hal pribadi tentang diri mereka. Jika mereka enggan membuka diri atau berbicara tentang hal-hal pribadi, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka menghindari kedekatan.5. Tidak ingin Memperkenalkan Anda kepada Teman atau Keluarganya
Orang yang ghosting dalam hubungan asmara akan berusaha menghindari situasi di mana Anda berinteraksi dengan lingkaran sosial terdekat mereka. Keengganan ini menunjukkan mereka tidak merasa cukup dekat atau tidak ingin memperkenalkan Anda sebagai bagian dari hidup mereka.6. Menghilang dari Media Sosial
Seseorang yang melakukan ghosting mungkin secara tiba-tiba menghilang dari dunia maya. Mereka bisa saja berhenti update status, berhenti mengikuti, memblokir, atau bahkan menghapus akun media sosial mereka untuk menghindari kontak lebih lanjut.Apa yang Harus Dilakukan?
Menghadapi ghosting bisa menjadi sesuatu yang sulit hingga sering kali memicu perasaan marah dan kebingungan. Setelah di-ghosting, berikut beberapa cara move on yang bisa Anda lakukan.
1. Hadapi Kenyataan Tanpa Menyalahkan Diri Sendiri
Meski sakit, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghadapi kenyataan. Terkadang, kenyataannya adalah orang tersebut tidak memberikan apa yang kita butuhkan.Menerima kenyataan ini tanpa berlarut-larut mencoba mencari alasan atasan perilaku mereka bisa sangat membantu. Tak perlu menyalahkan diri sendiri dan cobalah untuk tidak menganggapnya sebagai hal yang personal.
Ingat, ini bukan tentang Anda, tetapi tentang ketidakmampuan mereka untuk membangun hubungan dan komunikasi yang sehat.
2. Izinkan Diri Merasakan Emosi
Semua perasaan atau emosi yang muncul adalah valid, demikian menurut PsychCentral. Terkadang, menangis, menulis di jurnal, atau bahkan berbicara dengan teman bisa menjadi cara efektif untuk melepaskan perasaan tersebut dan meredakan emosi.3. Sadar Bahwa "Tidak Merespon Adalah Respon"
Jika sudah beberapa minggu dan Anda telah mencoba menghubungi mereka sekali lagi tanpa mendapat balasan, saatnya untuk berhenti menghubungi dan melepaskan mereka. Tidak ada respons dari mereka merupakan sebuah respons juga.4. Mengobrol dengan Seseorang
Hubungi orang-orang yang Anda percayai dan sambung kembali hubungan dengan teman-teman lama. Menurut Counselling Directory, memperkuat dukungan sosial bisa membantu mengalihkan fokus dari pengalaman ghosting dan memberikan rasa aman.Dengan begitu, Anda bisa kembali memprioritaskan kesejahteraan Anda daripada situasi tersebut.
5. Perlakukan Orang Lain Sebagaimana Anda Ingin Diperlakukan
Gunakan perasaan setelah di-ghosting sebagai kesempatan untuk menegaskan nilai-nilai pribadi Anda. Buat komitmen untuk selalu memperlakukan orang lain dengan kejujuran dan keterbukaan, serta menghindari ghosting dalam hubungan Anda sendiri.Mengakhiri sesuatu dengan cara yang sopan adalah tanda kebaikan dan kedewasaan.
6. Hindari Menggeneralisasi Hubungan di Masa Depan
Dighosting mungkin bisa memberi trauma bagi sebagian orang. Namun, jangan biarkan pengalaman ini menghalangi Anda untuk kembali berkencan, karena orang yang tepat akan melihat semua hal baik yang Anda miliki.Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno