Menuju konten utama

SYL Minta Maaf atas Kelakuan Simpatisan Ricuh usai Sidang

Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta maaf atas kericuhan akibat perilaku para simpatisannya usai sidang.

SYL Minta Maaf atas Kelakuan Simpatisan Ricuh usai Sidang
Terdakwa kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan oleh majelis hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/7/2024).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi usai pembacaan putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jakarta, Kamis (11/7/2024) siang. SYL mengaku tidak berniat memicu kericuhan usai pembacaan putusan lewat simpatisannya.

"Mohon tertib karena kita berproses hukum. Saya minta maaf kalau tadi ada ucapan seperti itu. Tidak ada niat seperti itu. Saya lah yang tempatmu sebagai bapak, sebagai kakak, saya minta maaf pada teman-teman pers," kata SYL usai persidangan di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Kericuhan sidang SYL terjadi di depan ruang sidang Prof Muhammad Ali, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sekaligus Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/7/2024), usai hakim membacakan vonis 10 tahun penjara terhadap mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu dalam kasus gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian (Kementan).

Kericuhan berawal saat SYL, yang divonis bersalah oleh hakim, hendak menuju keluar ruang sidang bersama para simpatisannya. Polisi pun turut mengamankan perjalanan SYL tersebut.

Akan tetapi, situasi ricuh terjadi ketika awak media pun berupaya mengambil momen usai persidangan berlangsung. Simpatisan SYL, yang mengenakan seragam Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi), sempat bersitegang dengan wartawan.

Selain itu, wartawan dan simpatisan berupaya mendorong pengawalan SYL dalam persidangan. Para simpatisan SYL emosi dengan aksi desak-desakan. Di sisi lain, sejumlah wartawan pun terpancing emosi akibat situasi ricuh.

Alhasil, massa wartawan dan simpatisan sempat saling mengumpat. Simpatisan SYL bahkan menantang para wartawan untuk berkelahi di luar gedung PN Jakarta Pusat.

Akibat dari kericuhan tersebut, kayu pembatas antara ruang sidang dan tempat duduk hadirin sidang patah. Usai kericuhan tersebut reda, terlihat para petugas ke membereskan kayu-kayu yang berserakan. Beberapa peralatan para wartawan pun rusak akibat kerusuhan tersebut.

Selain itu, seorang jurnalis bernama Bodhiya Vimala menjadi korban penganiayaan saat kericuhan tersebut.

Bodhiya dianiaya dengan cara ditendang oleh seorang simpatisan SYL yang turut hadir dalam sidang. Pelaku berasal dari Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi) yang identitasnya terlihat dari seragam yang ia kenakan. Terbaru, Bodhiya melaporkan aksi penganiayaan tersebut ke Polda Metro Jaya.

Baca juga artikel terkait KASUS KORUPSI SYL atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Hukum
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Andrian Pratama Taher