tirto.id - Presiden Joko Widodo menunjuk Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menjadi Menteri Pertanian (Mentan) Ad Interim. Hal itu menyusul menghilangnya Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat kunjungan ke Eropa.
"Itu secara otomatis memang karena memang saya pejabat satu kotak dengan Pak Menteri (SYL), sama-sama kami dilantik oleh pak presiden, tentu untuk mengisi kekosongan apalagi yang bersifat policy kebijakan, keputusan-keputusan strategis tentu tidak harus berhenti," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Harvick menuturkan Jokowi memberikan arahan agar Kementerian Pertanian berjalan di bawah komandonya. Ia mengatakan Kementerian Pertanian saat ini terdiri atas lima direktorat jenderal, empat badan, satu sekjen, dan satu irjen.
"Ini kami harus tetap berjalan, tidak boleh berhenti karena bagian dari pelayanan masyarakat," kata dia.
Kementerian Pertanian RI belum melaporkan kepada aparat penegak hukum soal status hilang SYL.
"Oh, belum. Karena kan masih menunggu situasi arahan Pak Presiden ini kondusifitasnya. kita tunggu aja sama-sama ya," kata Harvick.
Mentan SYL menghilang tanpa kabar saat kunjungan ke Eropa usai terjerat kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Harvick menerima kabar terakhir dari Syahrul saat kunjungan ke Spanyol dan Roma, Italia.
"Jadi sampai hari ini kami terus mencari keberadaan Pak Menteri (SYL)," Kata Harvick.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly pun memastikan Mentan SYL belum kembali ke Indonesia.
"Belum, belum masuk (ke Indonesia)," kata Yasonna di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Yasonna mengatakan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) belum bisa mencari kebaradaan SYL. Ia bilang belum menerima surat permintaan pencarian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami belum ada terima surat dari KPK ya, belum" kata Yasonna.
Mentan SYL melakukan kunjungan ke luar negeri ketika penyidik KPK menggeledah kantor Kementerian Pertanian dan rumah dinasnya. Penyidik KPK menemukan 12 senjata api, sejumlah dokumen, dan bukti elektronik.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan