tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh tidak khawatir dengan adanya isu penjegalan politik dan mengimbau konsolidasi bersama sehingga tercipta situasi yang tenang dan stabil. Sebelumnya, Surya Paloh menegaskan pihaknya tidak akan menarik dukungan terhadap calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Hari ini kita meniti perjuangan ke depan agar bisa bersaing dengan bangsa lain. Syarat diperlukan stabilitas. Titik berat tadi, stabilitas yang tidak bisa ditawar-tawar," kata Surya saat jumpa pers dalam kunjungannya ke Istana Merdeka, Jakarta menemui Presiden Joko Widodo pada Selasa, (22/11/2016).
Terkait dengan kabar akan digelar demonstrasi susulan tanggal 25 November dan 2 Desember nanti, Surya Paloh mempertanyakan motif rencana demonstrasi tersebut. Menurutnya, jika menyangkut kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok, langkah hukum telah ditegakkan kepada Ahok seperti yang dituntut demonstran 4 November lalu.
"Kalau tidak ada yang lebih hebat, buat apa demo? Atau memang tidak suka pemerintah? Dengan seluruh komponen bangsa yang menghargai bangsa, maka kita harus lawan kalau terpaksa," ujar Surya.
Sebagaimana dilaporkan Antara, menurut Surya, pemerintah telah menanggapi tuntutan unjuk rasa 4 November 2016 oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI untuk menegakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang diduga berucap menistakan agama.
"Kita produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa saja. Konsolidasi dengan tokoh politik, TNI, itu yang harus dilakukan sehingga ada ketenangan," tegas Surya.
Surya mengatakan seluruh komponen bangsa harus bersama-sama memperkuat ideologi Pancasila untuk menciptakan stabilitas negara. Menurutnya, seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama perlu menjadi teladan sehingga akan melahirkan tokoh negarawan.
Menurut Surya, pemantapan ideologi Pancasila juga dapat menghilangkan radikalisme yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Presiden Jokowi telah menerima Surya di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa pagi membahas persoalan terkini yang terjadi di Tanah Air.
Dalam diskusinya, Presiden menegaskan perlu penguatan spirit kemajemukan, pluralisme, saling menghargai, saling menghormati, mengasihi antar anak bangsa serta penguatan ideologi Pancasila untuk memberantas radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh