Menuju konten utama

Survei LSI Denny JA: 52,7 Persen Pemilih Muslim Pilih Jokowi-Ma'ruf

52,7 persen dari segmen pemilih Muslim dukung Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.

Survei LSI Denny JA: 52,7 Persen Pemilih Muslim Pilih Jokowi-Ma'ruf
Pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo dan Mar'ruf Amin. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan calon presiden-wakil presiden 2019 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di segmen pemilih Muslim.

Dilansir dari rilis yang diterima Tirto, Selasa (21/8/2018), Jokowi-Ma'ruf menang telak dengan memperoleh 52,7 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi hanya memperoleh 27,9 persen suara.

Sosok Ma'ruf Amin disebut sebagai salah satu faktor meningkatnya dukungan dari kalangan pemilih Muslim kepada Jokowi. Jika melihat hasil survei LSI Denny JA, kehadiran Ma'Ruf Amin menambah elektabilitas Jokowi dari 51,7 persen menjadi 52.3 persen.

Sedangkan hasil survei LSI Denny JA soal wapres 2019, sebanyak 44,7 persen pemilih Muslim memilih Ma'ruf ketimbang Sandiaga yang hanya mengantongi 30 persen suara.

Paslon Jokowi-Ma'ruf tak hanya unggul di segmen pemilih Muslim, namun juga dari pemilih Non Muslim dan wong cilik atau warga dengan pendapatan di bawah 2 juta.

Di kalangan pemilih emak-emak atau perempuan dan kaum muda atau milenial, Jokowi-Ma'ruf juga unggul atas Prabowo-Sandi.

Prabowo-Sandi hanya unggul di kalangan terpelajar atau mereka yang pernah kuliah dengan mengantongi 44,5 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya mengantongi 40,4 persen.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan metode multistage random sampling.

Jumlah responden mencapai 1.200 dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora