tirto.id - “I am a very private person. I just don’t like people knowing my business,” kata Suhay Salim, seorang influencer kecantikan.
Apa yang dibilang Suhay cukup menarik sekaligus mengejutkan. Di era menjadi selebgram dan vlogger bersinonim dengan memamerkan aktivitas dan kehidupan pribadi, Suhay justru melakukan hal sebaliknya. Ia mengaku sebagai orang yang tertutup, dan karenanya sangat menjaga privasi dirinya. Kesan itu kemudian tampak dalam pernikahannya.
Pada 2 Desember 2018, ia melangsungkan pernikahan di sebuah Kantor Urusan Agama (KUA). Beberapa saat setelah resmi menikah, Suhay mengunggah foto pernikahannya. Dalam potret tersebut ia mengenakan blazer hitam dan jelana jeans. Sang suami mengenakan kemeja biru dan celana berwarna gelap. Dalam unggahan tersebut, Suhai menyiratkan kegembiraan lantaran keinginan untuk menikah sederhana bisa tercapai.
Pernikahan tersebut marak diberitakan lantaran gaya busana Suhay yang nampak terlampau kasual untuk menikah di depan penghulu. Sesungguhnya wanita ini melakukan hal yang wajar. Ia tampil sopan dan nampak profesional ketika bertandang ke sebuah lembaga pemerintahan untuk mengurus pernikahannya. Pihak KUA sebenarnya tidak punya aturan khusus terkait busana pengantin. Tirto sempat berbincang via telepon dengan salah satu staf administrasi KUA Pasar Minggu untuk menanyakan ketentuan busana pengantin yang menikah di KUA.
"Baju calon pengantin itu bebas saja," katanya.
Pernikahan Suhay menambah daftar orang yang menerapkan konsep pernikahan kasual. Di Amerika Serikat, konsep pernikahan tersebut diminati di kalangan milenial. Situs panduan acara pernikahan The Knot sempat melakukan penelitian yang menunjukkan adanya tren peningkatan nikah kasual sejak tahun 2016. Marcy Brum, pemilik Event Organizer di New York juga mengeluarkan pendapat serupa. Ia bilang bahwa kini acara pernikahan cenderung lebih personal dan disesuaikan dengan karakter pengantin. Marcy menambahkan, para pengantin yang menikah pada usia 30 tahun ke atas cenderung tidak terlalu berminat mengadakan pesta.
Gwen Helbush, perencana pernikahan asal San Francisco berkata bahwa bagi kalangan milenial, formalitas membuat mereka merasa canggung dan cenderung tertekan. Mereka menginginkan pesta pernikahan yang terkesan santai. “Mereka berani tampil jadi diri sendiri. Para calon pengantin tidak peduli tentang persepsi orang lain terhadap mereka. Mereka tahu hal yang diinginkan dan tidak segan mengutarakannya,” ujar Helbush.
Kadang keinginan untuk membuat acara pernikahan privat tidak selalu terwujud dalam jamuan atau pesta. Coba tengok pernikahan model Emily Ratajkowski yang awal tahun ini menikah dengan seorang sutradara film di City Hall New York. Pada hari pernikahan, Emily menggunakan jumpsuit berwarna kekuningan lansiran label busana Zara seharga 200 dolar. Baju tersebut dipadankan dengan aksesori topi hitam untuk menghindari paparazzi.
“Saya tidak ingin pernikahan saya diketahui orang lain. Di samping itu, saya tidak suka konsep gaun putih. Saya punya karakter tersendiri. Saya suka konsep busana suit dan kebetulan jenis busana tersebut sesuai dengan lokasi pernikahan. Menikah di City Hall membuat saya merasa tengah mengurus bisnis secara profesional,” katanya.
Publik mengetahui pernikahan Emily setelah pihak manajemennya meminta ia mengunggah foto pernikahan ke media sosial. Kabarnya, Emily hanya menyelenggarakan perayaan kecil-kecilan sesaat setelah prosesi pernikahan dilakukan. Para tamunya adalah kawan-kawan yang juga bertugas sebagai pendamping dan saksi pengantin.
Pernikahan sederhana juga dilakukan oleh selebritas Kristen Bell. Pada tahun 2013 ia menikah dengan aktor Dax Shepard di Beverly Hills Court House. “Kami menikah di dalam ruangan yang sangat kecil tetapi hari itu tetap jadi hari terbaik dalam hidup saya,” kata
Kristen. Hari itu ia hanya mengenakan terusan hitam polos lengan pendek. Busana yang terlampau kasual tersebut dipadukan dengan kalung silver untuk memberi kesan anggun pada penampilan.
Sebelum menjadi tren seperti sekarang, pernikahan personal dengan menggunakan busana kasual sempat dipraktikkan oleh sejumlah selebritas pada tahun 1950-1960-an. Pada 1950-an, selebritas Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor menikah dengan gaun semi formal. Monroe mengenakan gaun hitam sepan selutut dengan aksen bulu pada kerah busana. Elizabeth mengenakan terusan hijau semi transparan.
Pada 1966, Mia Farrow menikahi Frank Sinatra di The Sands Hotel Las Vegas dalam prosesi pernikahan yang hanya berlangsung 15 menit. Mia yang berambut pixie mengenakan blazer putih dan terusan putih beraksen pita. Setelah menikah, mereka mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah produser Bill Goetz. Tiga tahun setelah Mia menikah, Audrey Hepburn menggelar pernikahan dengan Andrea Dotti. Saat itu ia mengenakan terusan lengan panjang mini berwarna merah muda buatan desainer Hubert de Givenchy.
Di antara semua pernikahan itu, konsep dan busana pernikahan paling menarik jatuh pada Yoko Ono. Ia menikahi John Lenon pada tahun 1969 di Gibraltar. Acara peresmian pernikahan berlangsung 10 menit. Tamu yang hadir ialah David Nutter, fotografer The Beatles. Hari itu Yoko mengenakan atasan berlengan, rok mini, kaus kaki selutut, sneakers, dan topi serba putih. Setelah menikah, mereka berangkat ke Amsterdam untuk bulan madu. Pasangan ini menyewa sebuah kamar di Hilton Hotel dan mengundang sejumlah jurnalis untuk memotret mereka. Momen tersebut mereka namai Amsterdam Bed Peace, sebuah kampanye perdamaian.
“Momen tersebut ialah momen terbaik kami. Pasangan baru menikah yang membicarakan tentang perdamaian di tempat tidur,” kata John kepada Rolling Stone pada 1971.
Editor: Nuran Wibisono