Menuju konten utama

Strategi Sri Mulyani Capai Target Tekan Defisit APBN 2022 4,85%

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan defisit APBN 2022 bisa ditekan ke angka 4,85 persen terhadap PDB atau sekitar Rp850 triliun.

Strategi Sri Mulyani Capai Target Tekan Defisit APBN 2022 4,85%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, defisit APBN 2022 bisa ditekan ke angka 4,85 persen terhadap PDB atau sekitar Rp850 triliun. Defisit APBN 2021 juga diprediksi akan lebih rendah yaitu di angka 5,7 persen dari PDB setelah sebelumnya di 2020 APBN mengalami pelebaran defisit sampai 6,41 persen.

“Maka kita akan terus menjaga pembiayaan secara hati-hati karena tahun depan seperti kami sampaikan terjadi beberapa dinamika global yang harus kita waspadai yaitu inflasi tinggi,” jelas dia Senin (29/11/2021).

Sri Mulyani mengatakan, kebijakan fiskal akan diarahkan tetap dapat ekspansif di tengah pemulihan dampak pandemi COVID-19 dengan secara bertahap melanjutkan proses konsolidasi fiskal mengingat tahun 2022 adalah periode terakhir defisit APBN dapat di atas 3 persen. Untuk mengejar target tersebut Kementerian Keuangan akan melakukan beberapa strategi.

“Kita akan mengoptimalisasi penerbitan SBN ritel untuk bisa memperkuat ritel investor di Indonesia dan di dalam negeri. Kita akan mengandalkan sumber pembiayaan non utang seperti saldo kas dari BLU dan SiLPA dan tentu kita terus berkoordinasi dengan BI serta otoritas terkait,” kata dia.

Dari keseluruhan belanja negara APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun, dialokasikan sebesar Rp945,8 triliun kepada 82 K/L dan sebesar Rp769,6 triliun dialokasikan untuk Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Sri Mulani menlanjutkan, target pengurangan defisit merupakan tanda penanganan ekonomi di dalam negeri berjalan lancar. Namun ada beberapa ancaman yang bisa membuat pemulihan ini terkendala, yaitu adanya varian baru COVID-19 Omicron.

“Meskipun menghadapi dinamika ketidakpastian perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan akan melanjutkan pemulihan yang makin kuat, penanganan pandemi yang efektif berhasil mengendalikan varian delta dengan lebih cepat, sehingga aktivitas perekonomian kembali meningkat pada kuartal keempat tahun 2021”, jelas dia.

Baca juga artikel terkait APBN 2022 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri