tirto.id - Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, enggan menanggapi soal kemunculan gerakan 4 jari. Ia membiarkan warga menilai atas kritik tersebut.
"Ya politik lah sama, biar masyarakat yang menilai, ya," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin.
Ari enggan mengomentari soal kemungkinan satu atau dua putaran. Ia hanya fokus pada kegiatan kepresidenan saja.
"Wah, saya gak ngomentarin politik, saya yang berkaitan dengan presiden saja," ujar Ari.
Di saat yang sama, Ari membahas soal klaim Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla bahwa Presiden Jokowi sudah berubah. Ia menilai, pernyataan JK perlu digarisbawahi dengan situasi saat ini. Bisa saja, ungkapnya, pernyataan JK itu bernuansa politis.
Ari pun menyerahkan kepada publik untuk menilai pernyataan JK tersebut.
"Ini tahun politik, dinamikanya masih terjadi, ya tentu kita harus cermati bahwa setiap pernyataan pasti ada motivasi dan kepentingan poltik. Yang disampaikan tentu dalam konteks politik saat ini, biar masyarakat yang menilai pernyataan-pernyataan itu," ungkapnya.
Sebagai catatan, gerakan salam 4 jari muncul sebagai ekspresi melawan pemenangan Prabowo-Gibran.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irfan Teguh Pribadi