tirto.id - Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ganjar-Mahfud (Jarnas Gamki Gama) mengadukan Presiden Joko Widodo ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, pada Jumat (26/1/2024).
Jokowi diadukan terkait salam 2 jari yang terlihat dari dalam mobil kepresidenan. Salam 2 jari ini dikaitkan dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menilai pelaporan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun ia mengatakan bahwa hal itu adalah respons saat menyapa publik.
"Pelaporan suatu hal yang tersedia ruangnya dalam konteks demokrasi, tapi kita tahu bahwa presiden dalam setiap kunjungan selalu ingin berinteraksi, menyapa masyarakat," kata Ari di Gedung Utama Kemensetneg, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Ari mengatakan, Jokowi hadir dalam berbagai ribuan kunjungan kerja. Jokowi pun merespon dengan lambaian maupun aksi lain. Akan tetapi, Ari menyarankan agar hal tersebut bisa diperiksa langsung.
"Nanti kita bisa recheck lah apa yang sebenarnya terjadi, tapi intinya itu upaya presiden untuk menyapa masyarakat," kata Ari.
Ari pun enggan berbicara lebih jauh soal tangan dengan pose dua jari itu adalah tangan presiden atau bukan. Ia menilai Bawaslu lah yang sebaiknya memeriksa lebih jauh.
"Biarkan itu dilihat oleh Bawaslu, tapi intinya adalah upaya unk menyapa dan mendekatkan diri dengan masyarakat, kita cek apa seperti apa kejadian sebenarnya," kata Ari.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto