Menuju konten utama

Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Waspada Hadapi Geopolitik

Sri Mulyani mengimbau para pelaku usaha untuk mengantisipasi tantangan geopolitik global.

Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Waspada Hadapi Geopolitik
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers usai serah terima aset eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di Jakarta, Selasa (6/6/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengimbau para pelaku usaha untuk mengantisipasi tantangan geopolitik global. Hal itu seiring dengan terjadinya ketegangan di Amerika Serikat dan China sebagai dua sumber ekonomi terbesar di dunia.

“Ini yang harus kita siapkan. Kalibrasikan model bisnis Anda. Anda harus menyiapkan kalau Anda harus independen, karena perusahaan harus bertanggung jawab dengan keberlanjutan bisnis,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Selasa (13/6/2023).

Dia menuturkan globalisasi akan membuat pelaku ekonomi memiliki pola pikir dunia tidak memiliki batasan. Pelaku ekonomi lebih berfokus pada hal-hal yang menguntungkan, efisien, dan membuat pertumbuhan bersama.

Namun, situasi akan berbeda ketika peperangan antara Amerika Serikat dan China pecah. Negara-negara ASEAN kemungkinan besar akan terjebak dalam kondisi untuk memilih keberpihakan kepada salah satunya, terutama dalam konteks perdagangan.

Lebih lanjut, dia berharap peperangan tidak terjadi. Sementara itu, Sri Mulyani juga mengimbau para pelaku usaha untuk menyiapkan skenario antisipasi dari situasi tersebut.

“Kalau tidak, kalau banyak yang memilih untuk memikirkannya nanti, mungkin bisa gelundung,” ujar Menkeu.

Sri Mulyani menyatakan langkah antisipasi tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Selama menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), Kementerian Keuangan selalu mempertimbangkan kondisi geopolitik ke depan.

“Jadi, kami berkoordinasi terus. Kami juga berinteraksi dengan blok Barat maupun China dan Rusia. Itu suatu keharusan,” jelas Sri Mulyani.

Kendati demikian, Bendahara Negara berpendapat situasi geopolitik global dapat diterima sebagai suatu peluang. Sebab, Indonesia berprinsip untuk tidak berpihak pada bangsa tertentu, melainkan bersama dengan banyak bangsa.

Sebab itu, pelaku ekonomi Indonesia memiliki kesempatan untuk bisa tetap bertumbuh, bergerak maju. Kemudian, diharapkan semakin berkembang tanpa dibatasi oleh pilihan-pilihan yang membatasi pergerakan usaha.

Baca juga artikel terkait PENGUSAHA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin