tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Suryani Chaniago tak mau ambil pusing dengan simpatisan ISIS asal Indonesia yang inging pulang dari Suriah.
Irma berpendapat, pemerintah tidak perlu bertanggung jawab untuk membantu kepulangan mereka. Masalahnya, ketika bergabung dengan ISIS, mereka sudah mengkhianati kedaulatan negara.
"Urusan negara kita ini bagaimana kita menyejahterakan rakyat, kalau orang yang ikut ISIS ngapain kita urus?" kata Irma kepada Tirto, Rabu (27/3/2019).
Dengan mengikuti ISIS, Irma menilai mereka sudah tak menghargai bangsa sendiri. Politikus Partai Nasdem ini justru berharap pemerintah membereskan hal lain yang lebih penting.
"Ya ngapain kita proteksi, kalau dia mau kembali ya kembali aja. Berangkatnya gimana kemarin? Kok pulangnya nyalahin pemerintah? Menurut saya ini ga penting kok" ucap Irma.
Dalam sebuah laporan investigasi Tirto menyebutkan bahwa Mariam Abdullah, ibu empat anak yang mengaku dari Bandung, Jawa Barat, menyatakan ingin pulang bersama keempat anaknya.
“Mungkin minta bantuan untuk bisa pulang ke negara asal kami, Indonesia,” kata Mariam.
Merespons masalah itu Juru Bicara TKN dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyatakan, pemerintah bakal memfasilitasi kepulangan simpatisan ISIS dengan syarat mereka harus berkomitmen memperbaiki ideologinya menjadi Pancasila."[Jokowi] akan memfasilitasi kalau mereka komitmen ingin memperbaiki ideologi. Saya kira tidak ada masalah," ujar Karding kepada Tirto, Rabu (27/3/2019).
Tetapi jika simpatisan ISIS ini tidak ingin mengubah ideologinya, Karding mengatakan Jokowi juga tak akan memfasilitasi mereka. Pasalnya, capres petahana itu tak akan berkompromi terhadap ideologi ISIS.
"Karena Indonesia tidak menerima ideologi ISIS. Kalau nggak, ya silahkan tetap di sana [Suriah]," tegas Karding.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH