Menuju konten utama

"(Soal Monopoli) Ini Memang Sudah Lagu Lama"

Indosat bersuara paling keras soal monopoli Telkomsel di luar Jawa. Bagaimana cerita sebenarnya? CEO Indosat Alexander Rusli memberikan penjelasannya.

CEO Indosat Alexander Rusli. Antara foto/wahyu putro a/ama/15

tirto.id - Perseteruan antara Indosat Oredoo dengan Telkomsel memasuki babak baru. Panas. Mereka mulai saling sindir di iklan teve commercial (TVC), perang iklan below the line (BTL), saling tutup dan ganti spanduk, banner di kiosk, sampai pemborongan starter pack (SP) atau biasa disebut kartu perdana.

Kejadian sebagian besar dilakukan di luar Pulau Jawa. Kedua operator besar itu pun mengerahkan pasukan, baik karyawan organik, partner vendor, sampai tenaga kanvaser di lapangan. Indosat Oredoo pun mengadukan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebagai tempat mengendalikan regulasi bentukan Kementerian Kominfo.Setelah BRTI, Indosat Oredoo melaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Yang paling gres, pemicunya adalah kartu perdana IM3-Oredoo Rp1/detik, dilaporkan telah diborong dan dihanguskan Telkomsel. Status kartu sudah laku tapi di mesin pencatat di kantor pusat Indosat Oredoo tidak ada aktivasi. Sehingga peluang pendapatan dari pulsa atau paket data tidak ada. Benarkah kejadian itu? Berikut wawancara CEO Indosat Oredoo Alex Rusli melalui WhatsApp dengan tirto.id:

tirto.id (ti) : Anda menyampaikan protes dan langsung menuduh Telkomsel melakukan praktik monopoli dan kecurangan di lapangan. Tahunya bagaimana? Apakah Anda punya data dan modus yang dilakukan Telkomsel?

Alex Rusli (AR): Ada. Punya. Aku bagi ya, ada email? Entar di-forward boss.

t i: Jangan sampai timbul fitnah di Ramadan.. hahaa

ALEX : Hahaha. Emang gak ada kerjaan lain? Kasian tim di lapangan juga boss

ALEX : Tapi kan soal monopoli ini emang udah lagu lama. Cuma kali ini kita protes aja. Dan sekalian kali ini kumpulin bukti.

ALEX : Sudah terima email?

ti : Hallo bos, sudah.

Setelah tirto.id mendapatkan email, membaca dan mempelajari presentasi sebanyak 23 halaman yang berisi situasi, fakta, dan aduan serta regulasi yang menjadi bekal Indosat Oredoo untuk mengadukan ke BRTI dan KPPU.

Di dalam presentasi itu, Indosat Oredoo menunjukkan iklan ulang tahun Telkomsel ke-21 berupa TVC yang menyebut langsung pesaing-pesaingnya mulai dari Indosat Oredoo, XL, Operator 3, Axis, dan SmartFren yang dianggap keberadaannya menjadikan Telkomsel sebagai juara. Memang bentuknya ucapan terima kasih. Tapi meskipun tidak menjatuhkan tapi terkesan satir. Juga ada data tentang pemborongan kartu IM3 Oredoo paket Rp1/detik oleh kelompok baju merah. Beberapa bukti ancaman dari Telkomsel ke agen agar tidak menjual kartu IM3 Oredoo dan berbagai pertarungan di lapangan. Sebagian besar terjadi di luar Pulau Jawa, yang oleh banyak pihak memang diyakini dikuasai Telkomsel sedangkan Indosat Oredoo lemah karena jaringan infrastrukturnya terbatas akibat kurangnya investasi di Luar P Jawa.

ti : Kami sudah baca. Seru juga. OK, dengan kejadian ini, bagaimana efek bisnisnya? Apakah ada penurunan berapa persen?

ALEX : Turun sih nggak. Growth susah. Kedepan di luar Jawa jadi makin susah berkompetisi. Jadi opsi buat pelanggan sangat terbatas.

ti : Kalo baca di Kompasiana, ada beberapa tulisan bahwa Indosat yang andil buat Telkomsel di luar Jawa jadi monopoli. Karena Indosat tidak peduli membangun infrastruktur. Hanya mikir di tempat yang basah. Menurut anda?

ALEX : Mungkin 15 tahun yang lalu kesalahannya adalah tidak investasi di luar Jawa. Namun, apabila semua masih percaya dengan spirit bahwa kompetisi adalah hal yang perlu dipertahankan, kondisi yang saat ini terjadi (perang terbuka – Red), maka situasi monopoli tidak terjadi.

ti : Artinya benar dong tidak investasi itu?

ALEX : Secara historis memang dulu banyak yang fokus di Jawa. Tapi kita ada di luar Jawa terutama di kota-kota besarnya.

ti : Apakah sekarang investasi di luar Jawa? Anda melihat masih tumbuh di situ?

ALEX : Sekarang kota besar investasi. Tapi untuk luar kota besar, selama masih diprotek regulasi atau behavior monopolistic returns jadi gak ekonomis.

ti : Tuntutan Anda apa? Anda melihat bahwa regulator masih pro Telkomsel?

ALEX :Tuntutannya adalah, ikutin saja regulasi yang in-line dengan global standar. Permudah interkoneksi, allow sharing infrastruktur secara lebih agresif agar cost structure (komposisi biaya) lebih baik dan asymmetric regulasi lain. Gak usah keluar dari mainstream.

ti : Kami melihat kasus ini semestinya bisa diselesaikan di Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI). Tapi Anda sudah bawa ke KPPU. Bukankah di asosiasi cukup solid?

ALEX :Di ATSI kita sepakat untuk tidak bicara masalah komersial. Itu kesepakatan awal. Jadi off the table bos.

ti : Sebenarnya, dengan temuan BRTI kan kuat buat Indosat Oredoo. Maka Anda bisa mengadu ke Kominfo untuk keputusan itu dong. Itu akan lebih produktif. Apakah Indosat sudah tidak percaya dengan Kominfo?

ALEX :Soal kompetisi masuk domain KPPU selama ini. Bahkan kominfo juga melibatkan pandangan KPPU untuk banyak hal.

ti : Kapan masuk pengaduan resmi ke KPPU?Target atau expectasi Anda?

ALEX : We seek to be guided kemana yg paling tepat. Ini juga konsultasi dengan BRTI. Yang KPPU masih menunggu response BRTI apakah akan cover scope kompetisi.

ti : Ada berita yang menyatakan, Anda mengajak XL dan operator lain untuk melakukan tindakan oposisi pada Telkomsel, kenapa sampai begitu?

ALEX : Bukan begitu. Saya minta XL dan lain-lain omong apa adanya mengenai monopoli, jangan cuman ngomporin saya dari belakang .

ti : Kami lihat ini sangat emosional. Anda begitu emosional. Apa memang sudah kebangetan pihak sana?

ALEX :Emotional and not at the same time.Langkah keputusan sih nggak emosional. Memang sudah dipikirkan sejak 2 minggu saya mengumumkan tidak memperpanjang sebagai Ketua ATSI. Tapi emosional terkait terhadap isu yang dihadapi. Karena ini masalah sudah lama.

ti : Gak ada hubungan dengan rencana penggantian direksi oleh Oredoo kan?

ALEX : Nggak ada itu. Nggak ada hubungannya boss. Baru juga RUPS kemarin, diperpanjang.

ti : Tapi Anda kepancing juga dengan melakukan promosi provokatif menjatuhkan Telkomsel di BTL. Bikin flyer ikut menjelekkan Telkomsel. Kenapa begitu?

ALEX : Selama ini omong monopoli dan lain-lain nggak diangkat media. Dengan jalan ini diangkat.

ti: Artinya Anda siap dengan segala risiko. Sebab, kalau sudah diangkat media, publik akan tahu gamblang.

ALEX : Yes sir.

ti : Terima kasih infonya.

ALEX : Thank you pak.

Baca juga artikel terkait WAWANCARA atau tulisan lainnya dari Sapto Anggoro

tirto.id - Indepth
Reporter: Sapto Anggoro
Penulis: Sapto Anggoro
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti