tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan Indonesia memang harus mulai menuju ke arah swasembada bahan pangan. Untuk itu, ia mengatakan bahwa pemerintah harus mulai menerapkan kebijakan yang dapat berkontribusi pada pengurangan ketergantungan terhadap impor.
“Pada satu titik memang kita harus menuju ke sana. Makanya kan, salah satunya, sudah ada TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang harus ditingkatkan. Apabila industri kita menggunakan bahan baku dari dalam negeri, itu akan meningkatkan nilai tambah kita,” kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta pada Senin (5/11/2018).
Lebih lanjut, Suhariyanto menekankan agar kebijakan seperti TKDN itu dapat lebih digalakkan. Namun ia menyebutkan bahwa pemerintah juga harus melakukan pengkajian lebih lanjut guna memastikan kebijakan tersebut bisa berhasil.
Dalam praktiknya, beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah kemampuan industri dalam negeri dalam memproduksi bahan substitusi impor itu serta pengenaan harga bahan baku sehingga bisa lebih kompetitif dibandingkan barang impor.
“Perlu juga dilakukan banyak efisiensi dalam hal perizinan dan sebagainya. Industri pengolahan sendiri memerlukan adanya nilai tambah sehingga manfaatnya bisa lebih banyak bagi kita,” ucap Suhariyanto lagi.
Pernyataan Suhariyanto itu tak lain untuk menanggapi janji Prabowo Subianto yang hendak memaksimalkan swasembada bahan pangan dan energi apabila ia terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2019.
“Saya bersaksi di sini kalau insyaallah saya menerima amanah rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa, saudara-saudara sekalian. Kita harus dan mampu swasembada pangan. Kita juga harus dan mampu swasembada energi,” kata Prabowo dalam acara Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di Jakarta pada Minggu (4/11/2018).
Frasa “kita tidak akan impor apa-apa” itulah yang lantas heboh diperbincangkan. Tidak sedikit yang menilai pernyataan Prabowo itu tidak masuk akal. Pasalnya sampai dengan saat ini masih ada sejumlah bahan pangan yang perlu diimpor karena komoditasnya tidak bisa dihasilkan di dalam negeri. Di antaranya seperti kedelai dan tepung terigu.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora