Menuju konten utama

Zulhas Sebut Prabowo Kebut Target Swasembada Pangan Jadi 2026

Zulhas mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto kembali mempercepat target swasembada pangan menjadi 2026.

Zulhas Sebut Prabowo Kebut Target Swasembada Pangan Jadi 2026
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di The Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto kembali mempercepat target swasembada pangan menjadi 2026. Sedianya, swasembada pangan ditargetkan pada 2029.

Meski demikian, Zulhas mengaku optimistis Indonesia dapat mengejar target tersebut.

“Pak Prabowo meminta kami, menteri, khususnya di bidang pangan, makanya dibentuk Kemenko Pangan, agar selambat-lambatnya 2029 swasembada. Belum bekerja maju 2028, terus maju lagi 2027, bahkan baru ini maju lagi ke 2026. bisa atau tidak? Saya bilang bisa,” kata Zulhas di The Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Zulhas menyebut sangat memungkinkan bagi Indonesia di kondisi saat ini untuk dapat mencapai swasembada pangan dengan secepat-cepatnya. Tidak seperti pada tahun lalu, Indonesia sampai mengimpor sebanyak hampir 4 juta ton beras.

“Tantangan pangan, perubahan iklim. Tahun lalu kita shortage, tahun lalu kita impor beras hampir 4 juta ton, impor garam hampir 3 juta ton, jagung 2,8 juta,” ucap Zulhas.

Dia menegaskan pangan menjadi prioritas utama untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Zulhas membandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi yang hanya memfokuskan pada persoalan lain seperti pembangunan infrastruktur.

“Nah, baru Pak Prabowo, lah, yang menjadikan pangan menjadi prioritas utama. Pak Prabowo meminta kami, kita, menteri, khususnya di bidang pangan, maka dibentuklah Menteri Koordinator Bidang Pangan, agar selambat2nya 2029 kita swasembada pangan,” tutur Zulhas.

Ketum PAN itu mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan satu kementerian dan pemerintah pusat saja. Pasalnya, kata dia, persoalan pangan memiliki cakupan persoalan yang sangat luas.

“Ada Kementan. Ada Badan Pangan Nasional (Bapanas), dia yang menugaskan kalau perlu impor, stok pangan, harga gula berapa, itu ada di Bapanas. Ada Bulog, BUMN pangan ada ID FOOD, Rajawali. Belum pupuk. Jadi, banyak instansi yang terlibat,” pungkas Zulhas.

Baca juga artikel terkait SWASEMBADA PANGAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama