Menuju konten utama

Sistem Buka Tutup Tol Brebes-Pemalang Disiapkan untuk Mudik

Jika kendaraan di jalur menuju Brebes sudah sangat padat, jalur itu ditutup dan jalur ke Pemalang yang dibuka.

Sistem Buka Tutup Tol Brebes-Pemalang Disiapkan untuk Mudik
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (keempat kanan) meninjau gate tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Rabu (7/6). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

tirto.id - Skenario rekayasa lalu lintas telah disiapkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di tol Brebes dan Pemalang, Jawa Tengah. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penumpukan kendaraan pemudik di pintu keluar tol pada musim Mudik Lebaran 2017.

Setelah kunjungan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke jalur mudik Batang dan sekitarnya yang baru lalu, Polri telah menyiapkan teknik-teknik pengaturan lalu lintas untuk menghindari kemacetan total di pintu keluar tol Brebes (Brexit) seperti yang terjadi dua tahun lalu.

Pengaturan dimaksud antara lain memberlakukan sistem buka tutup di tol jalur menuju Brebes dan tol baru Pemalang yang rencananya akan dibuka untuk lalu lintas pemudik, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2017).

Mengutip Antara, Rikwanto mengatakan jika kendaraan di jalur menuju Brebes sudah sangat padat, jalur itu ditutup dan jalur ke Pemalang yang dibuka.

Demikian juga yang di arah Pemalang, jika kendaraan yang masuk jalur itu sudah dalam jumlah tertentu maka akan ditutup dan jalur ke Brebes yang dibuka, begitu sebaliknya, demikian yang dipaparkan Rikwanto.

Sistem buka tutup di jalan tol arah Brebes dan Pemalang itu, kata Rikwanto, agar pengalaman dua tahun lalu di mana terjadi penumpukan kendaraan di Brexit, tidak terulang lagi dan tahun ini diupayakan lebih baik.

Rikwanto melanjutkan bahwa jalur konsentrasi pemudik akan terjadi di jalur Sumatera bagian barat, kemudian Banten arah Jakarta, dan Jakarta menuju ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Tapi yang paling rawan adalah jalur di Jawa, seperti jalur tengah, pantura, dan selatan,” ungkapnya.

Ditanya mengenai pemudik bersepeda motor, Rikwanto mengatakan bahwa kepolisian tidak menyarankan mudik dengan modal itu karena motor bukan untuk perjalanan jauh.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pemudik yang membawa motor untuk ikut mudik bareng dengan kapal dan berikut motornya diangkut kapal. Baru setelah di kampung halaman bisa menggunakan motornya," kata Rikwanto menerangkan.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK LEBARAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari