Menuju konten utama

Sinopsis Film The Sea 2025 tentang Palestina & Fakta Menarik

Film The Sea mengusung cerita tentang seorang anak Palestina yang melakukan perjalanan ke Israel. Cek lengkap sinopsisnya di artikel ini.

Sinopsis Film The Sea 2025 tentang Palestina & Fakta Menarik
Poster Film The Sea (Ha'yam) 2025. FOTO/IMDb

tirto.id - Film The Sea mengusung kisah tentang perjuangan seorang anak Palestina bernama Khaled. Dikisahkan bahwa Khaled ini melakukan perjalanan sekolah untuk melihat laut pertama kalinya.

Namun, perjalanan Khaled terganjal saat menghadapi pos pemeriksaan militer Israel. Tentara Israel menyatakan izin perjalanan Khaled tidak sah sehingga Khaled tidak bisa melanjutkan perjalanan.

The Sea sukses memenangkan penghargaaan film Fitur Terbaik 2025 di Israel. Tepatnya penghargaan dalam Ophir Awards, sebuah ajang film bergensi Israel yang setara dengan Oscar.

Film The Sea ini sukses memenangkan anugerah film yang digelar Israel. Tak heran jika capaian ini memunculkan tanda tanya bagi banyak pihak, terutama pemerintah Israel yang tak terima dengan prestasi film ini.

Bahkan kemenangan The Sea membuat Ophir Awards terancam kehilangan suntikan dana dari pemerintah Israel. Ini dibuktikan dengan pernyataan Menteri Kebudayaan Israel, Miki Zohar. Ia mengumumkan akan menghentikan pendanaan negara untuk penghargaan film nasional Ophir Awards.

Lantas, seperti apa sinopsis film The Sea 2025? Simak penjelasan sinopsis film tesebut di artikel ini.

Sinopsis Film The Sea 2025 tentang Palestina

Film The Sea 2025

Poster Film The Sea (Ha'yam) 2025. FOTO/IMDb

Sinopsis film The Sea penting diketahui untuk mengulik lebih lanjut tentang film ini. The Sea mengusung pemeran utama bernama Khaled, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari sebuah desa di Palestina.

Khaled begitu antusias mengikuti perjalanan sekolah untuk pertama kalinya melihat laut. Namun, saat berada di pos pemeriksaan militer Israel, tentara menyatakan izin perjalanan Khaled tidak sah sehingga ia tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, teman-teman Khaled melanjutkan perjalanan. Keadaan ini tentu membuat hati Khaled hancur.

Namun, ia tetap berusaha untuk berangkat sendirian mencapai laut meskipun tidak tahu jalan dan tidak bisa berbahasa Ibrani. Di sisi lain ayah Khaled, seorang pekerja ilegal yang bekerja di Israel meninggalkan pekerjaannya dan mengambil risiko ditangkap untuk mencari putranya yang hilang.

Fakta Menarik Film The Sea 2025 Apakah Kandidat di Oscar?

Film The Sea 2025

Film 'The Sea' (HaYam), yang dinilai pro-Palestina oleh pemerintah Israel, akan mewakili Israel di Piala Oscar 2026. (FOTO/Majdal Films)

Film The Sea merupakan karya Shai Carmeli-Pollak. Kisah di dalamnya mengusung tentang seorang anak laki-laki asal Palestina yang melakukan perjalanan ke Tel Aviv.

Khaled tinggal di Tepi Barat yang terkurung daratan. Ia melakukan perjalanan untuk kali pertama mengunjungi laut. Begitu tiba di pos pemeriksaan, orotitas Israel menolak Khaled sehingga ia tak dapat melanjutkan perjalanan.

Kendati demikian, Khaled bertekad untuk meneruskan perjalanannya. Ia menyelinap ke Israel dan memulai perjalanan berbahaya ke pantai, menghindari pos pemeriksaan, militer, dan polisi.

Kesuksesan film ini tercatat dalam nominasi dalam penghargaan bergengsi, Ophir di Israel. Menurut peraturan Israel, pemenang Ophir akan secara otomatis dinominasikan sebagai kandidat Oscar dari Israel.

Prestasi The Sea mencuat ketika film ini masuk dalam 13 nominasi dalam penghargaan Ophir. Bahkan aktor kecil dari The Sea, yakni Muhammad Gazawi (13 tahun) sukses memenangkan nominasi Aktor Terbaik.

Gazawi menyampaikan pidato ketika menerima penghargaan dalam Ophir Awards. Ia mengungkapkan pesan penting bahwa semua anak dapat “hidup dan bermimpi tanpa perang”.

Acara penghargaan ini bernuansa muram berlangsung hanya beberapa jam usai Israel terus membombardir Palestina dengan serangan darat bertubi-tubi. Khalifa Natour sebagai salah satu pemenang nominasi penghargaan tidak dapat menghadiri upacara penghargaan tersebut.

Melansir laman Deadline, pernyataan yang disampaikan atas nama Khalifa Natour menjelaskan, “Setelah masuknya tentara ke Gaza dan genosida yang sangat menakutkan saya, saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan besarnya kengerian itu, dan segala sesuatu yang lain menjadi nomor dua bagi saya. Bahkan sinema dan teater."

Raihan prestasi dari The Sea ini membuat Ophir Awards terancam kehilangan suntikan dana dari pemerintah Israel. Menteri Kebudayaan Israel, yakni Miki Zohar mengonfirmasi pembekuan dana itu setelah Ophir menganugerahkan penghargaan ke The Sea.

Diberitakan oleh AFP, Kamis (18/9), “Film pro-Palestina HaYam, yang mendiskreditkan tentara heroik saat mereka berjuang untuk melindungi kami, memenangkan penghargaan Film Terbaik pada upacara Ophir 2025 memalukan.”

Selanjutnya Miki Zohar menyatakan akan memutus aliran dana untuk penghargaan Ophir. "Saya memutuskan menghentikan pendanaan upacara tersebut dengan uang warga negara Israel.”

Zohar menyatakan bahwa pendanaan tersebut akan dihentikan mulai tahun depan. "Film pemenang penghargaan ini menggambarkan para prajurit heroik dengan fitnah dan keliru saat mereka berjuang dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi kita tidak lagi mengejutkan siapa pun," tegas Zohar.

Setelah memenangkan ajang Ophir Awards, filmThe Sea seharusnya akan menjadi wakil resmi Israel pada Oscar 2026. The Sea akan tampil sebagai wakil Israel untuk kategori film internasional.

Kehadiran The Sea sebagai film terbaik dalam Ophir Awards ini menjadi polemik di tengah pemerintah Israel. Israel sendiri diketahui masuk dalam nominasi penghargaan film pada tahun 107 dengan film Foxtrot karya Samuel Maoz.

Tertarik dengan berbagai informasi seputar film? Simak deretan artikel tentang film pada tautan di bawah ini:

Kumpulan Artikel Film

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Film
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Fitra Firdaus