tirto.id - Simulasi soal Pemahaman Bacaan dan Menulis UTBK SNBT 2023 beserta kunci jawaban dapat dipakai belajar sebelum ujian.
Untuk memperlancar keberlangsungan UTBK SNBT tahun ini bahkan Pihak BPPP SNPMB sudah membuat laman simulasi untuk peserta agar bisa mengakses latihan soal.
Jadwal UTBK SNBT 2023 Gelombang I pada 8 – 14 Mei 2023 mendatang. Terdapat jarak waktu 1 pekan sebelum Gelombang 2. UTBK SNBT 2023 Gelombang II digelar pada 22-28 Mei 2023.
Pelaksanaan ujian dalam UTBK SNBT 2023 akan berlangsung di 74 lokasi. Lokasi-lokasi tersebut berada di fasilitas pusat UTBK milik sejumlah kampus negeri di seluruh Indonesia.
Selain itu, para peserta SNBT 2023 dari kalangan difabel netra akan mengikuti ujian di pusat-pusat UTBK yang dimiliki 51 PTN.
Simulasi Soal Pemahaman Bacaan-Menulis UTBK SNBT 2023 dan Jawaban
Latihan mengerjakan contoh soal menjadi salah satu kunci keberhasilan calon mahasiswa baru dalam SNBT 2023. Untuk itu, berikut contoh paket soal TPS UTBK yang dapat digunakan:
Teks
Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi. Globalisasi mengandung arti mendunia yang diibaratkan dengan kebebasan. Banyak budaya asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita yang ketimuran.
Sebagai contoh, budaya seks bebas yang marak terjadi di budaya barat kini telah memengaruhi remaja Indonesia. Budaya ini tidak sesuai dengan dasar negara kita, yakni Pancasila. Seks bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang.
Istilah bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sebanyak 63 persen remaja sudah pernah melakukan hubungan seks di luar nikah. Hal ini terbukti pada saat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survey pada Oktober 2019.
Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian. Permasalah seks bebas ini adalah permasalah yang serius dan harus segera diatasi. Hal ini untuk mencegah timbulnya generasi penerus bangsa yang tidak ber-Pancasila. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memegang kunci masa depan bangsa.
1. Bagaimana sikap penulis terhadap permasalahan yang dibahas dalam bacaan di atas?
A. Tidak menginginkan masuknya budaya barat ke Indonesia.
B. Prihatin dengan tingginya persentase remaja yang melakukan seks bebas.
C. Menginginkan adanya solusi untuk mengatasi tingginya angka seks bebas.
D. Khawatir dengan kondisi bangsa yang telah terpengaruh budaya seks bebas.
E. Menolak masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Jawaban: B
2. Frasa hal ini pada paragraf 3 merujuk pada ....
A. seks bebas
B. seks bebas di kalangan remaja
C. permasalahan seks bebas
D. seriusnya permasalahan seks bebas.
E. upaya mengatasi masalah seks bebas.
Jawaban: E
3. Kelemahan yang terdapat pada bacaan di atas adalah ....
A. penggunaan tanda baca yang salah pada kalimat pertama paragraf 1
B. penulisan huruf miring pada kalimat terakhir paragraf 1
C. penulisan angka pada kalimat kedua paragraf 2
D. penulisan kata yang salah pada kalimat ketiga paragraf 2
E. penulisan ejaan yang salah pada kalimat kedua paragraf 3
Jawaban: D
4. Apakah fungsi paragraf 2 pada bacaan di atas?
A. Melanjutkan pembahasan paragraf 1 tentang dampak globalisasi.B. Menguraikan pembuktian dari argumen yang telah dikemukakan sebelumnya.
C. Memberikan contoh bentuk pengaruh globalisasi terhadap budaya seks bebas.
D. Menggambarkan keprihatinan penulis akan besarnya angka seks bebas.
E. Menjelaskan kekhawatiran penulis dengan seks bebas.
Jawaban: B
Teks
Masalah korupsi tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, terutama media massa lokal dan nasional. Maraknya korupsi di Indonesia seakan sulit untuk diberantas dan telah menjadi budaya. Pada dasarnya, korupsi adalah suatu pelanggaran hukum yang kini telah menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan data Transparency International Indonesia, Indonesia menempati peringkat ke-100 dari 183 negara pada tahun 2011 dalam Indeks Persepsi Korupsi. Melihat data tersebut, sangat diperlukan langkah yang efektif untuk memberantas budaya korupsi di Indonesia.
Dalam upaya pemberantasan korupsi, diperlukan kerja sama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Beberapa institusi yang diberi kewenangan untuk memberantas korupsi, antara lain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, Indonesia Corruption Watsh (ICW), dan kejaksaan. Adanya KPK merupakan salah satu langkah berani pemerintah dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam menangani masalah korupsi, yang harus disoroti adalah oknum pelaku dan hukum. Kasus korupsi dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga membawa dampak buruk pada nama instansi hingga pada pemerintah dan negara. Hukum bertujuan untuk mengatur. Setiap badan di pemerintahan memiliki kewenangan hukum sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Oleh karena itu, proses penindakan hukum bagi pelaku tindak korupsi harus tidak boleh pilih kasih karena semua warga negara memiliki derajat yang sama di mata hukum.
5. Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa....
A. Korupsi telah menjadi budaya di Indonesia.
B. Indonesia menempati peringkat ke-100 dari 183 negara yang paling korup.
C. Diperlukan langkah hukum yang tegas untuk mengatasi masalah korupsi yang sudah membudaya di Indonesia.
D. Hukum di Indonesia masih pilih kasih terhadap pelaku tindak korupsi.
E. Proses penindakan hukum untuk pelaku korupsi harus tegas dan tidak boleh pilih kasih.
Jawaban: C
6. Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf di atas adalah ....
A. Korupsi telah menjadi budaya di Indonesia.
B. Kasus korupsi membawa dampak buruk bagi instansi dan pemerintah.
C. Pemerintah Indonesia telah membentuk beberapa institusi yang diberi kewenangan memberantas korupsi.
D. KPK merupakan institusi pemberantas korupsi yang telah teruji kemampuannya.
E. Semua warga negara memiliki derajat yang sama di mata hukum.
Jawaban: D
7. Langkah pemerintah membentuk KPK untuk memberantas korupsi memiliki prinsip yang
sama dengan ....
A. polisi melakukan pengalihan arus agar tidak terjadi kemacetan
B. impauan pemerintah untuk menggunakan masker pada masa pandemi Covid-19
C. warga melakukan ronda di kampungnya masing-masing
D. polisi menangkap pelaku pencurian
E. dokter memberikan obat pereda nyeri kepada pasien
Jawaban: E
8. Kalimat yang dicetak miring dan dicetak tebal pada paragraf 3 memiliki makna yang sama dengan ....
A. Semua warga negara memiliki derajat yang sama sehingga proses penindakan hukum bagi pelaku tindak korupsi harus tidak boleh pilih kasih di mata hukum.
B. Karena proses penindakan hukum bagi pelaku tindak korupsi harus tidak boleh pilih kasih, maka semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
C. Di mata hukum, pelaku tindak korupsi memiliki derajat yang sama sehingga proses penindakan hukumnya tidak
boleh pilih kasih bagi semua warga negara.
D. Di mata hukum, semua warga negara memiliki derajat yang sama sehingga proses penindakan hukum bagi pelaku tindak korupsi harus tidak boleh pilih kasih.
E. Pelaku tindak korupsi tidak boleh pilih kasih dalam proses penindakan hukumnya karena di mata hukum semua warga negara memiliki derajat yang sama.
Jawaban: D
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yulaika Ramadhani