tirto.id - Sejumlah aktivis dan akademikus mengeluarkan Maklumat Akal Sehat untuk menyikapi pelaporan Rocky Gerung ke polisi di kasus dugaan penistaan agama. Maklumat itu dibacakan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/4/2018).
Sebelum maklumat dibacakan, aktivis dan advokat Kantor Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar menyesalkan pelaporan Rocky Gerung ke polisi terkait kasus dugaan penodaan agama. Laporan itu mempermasalahkan ucapan Rocky bahwa “kitab suci adalah fiksi” dalam diskusi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan tvOne.
Menurut Haris, Rocky Gerung semestinya tidak perlu diadukan ke polisi karena sudah menjelaskan maksud pernyataannya dengan rasional dan memakai argumen akademis.
"Pernyataan Rocky Gerung dalam acara talkshow ILC di TV One terkait makna fiksi itu muncul ketika terjadi perdebatan politik, sehingga Rocky mengeluarkan statement tersebut, dan Rocky menjelaskan itu secara rasional," kata Haris.
Maklumat Akal Sehat sempat dibacakan oleh Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet. Isi maklumat mengkritik tren kriminalisasi terhadap pemikiran dan pendapat di Indonesia yang merupakan negara demokrasi.
"Sungguh merupakan keganjilan bila pikiran publik justru dikriminalisasi dan diadili bukan di muka perdebatan publik dan dunia keilmuan, melainkan di muka umum atas tuduhan penyebaran kebencian dan penghinaan terhadap penguasa dan penodaan agama," demikian penggalan isi maklumat tersebut.
Maklumat yang dibacakan oleh Robet juga menyatakan bahwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, hanya bisa dimulai dengan penghargaan atas pikiran, kritik dan gagasan.
"Kecerdasan adalah habitat terbaik bagi demokrasi dan hanya melalui kecerdasan demokrasi akan bertahan panjang dan lestari," kata Robet saat membacakan maklumat.
Di sela acara pembacaan maklumat tersebut, Rocky Gerung menegaskan bahwa Indonesia dibangun untuk menumbuhkan intelektualitas dan akal sehat.
"Negeri ini didirikan untuk menumbuhkan intelektualitas. Mendirikan bangsa artinya memperbanyak intelektualitas dan mengembalikan akal sehat," kata Pendiri Setara Institute tersebut.
Selain Rocky Gerung dan Robertus Robet, di pembacaan maklumat itu juga hadir aktivis HAM Haris Azhar, Sandyawan Sumardi dari komunitas Ciliwung Merdeka, JJ Rizal dari Komunitas Bambu, Algihiffari Aqsa dari LBH Jakarta serta sejumlah aktivis dan akademikus lainnya.
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Addi M Idhom