Menuju konten utama

Sheikh Hasina Mengundurkan Diri dari Kursi PM Bangladesh

Perdana Menteri Bangladesh, Syeikh Hasina, mengundurkan diri dari jabatannya setelah kerusuhan melanda di Bangladesh dan disebut langsung kabur ke India.

Sheikh Hasina Mengundurkan Diri dari Kursi PM Bangladesh
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melambai pada rapat umum buruh di Dhaka pada 1 Mei. NA/JIR/Reuters

tirto.id - Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (5/8/2024). Hashina mengundurkan diri setelah berkuasa sejak tahun 2009 dan dikabarkan kabur ke India usai pengumuman pengunduran dirinya.

Kabar pengunduran diri Hashina disampaikan Panglima Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman. Waker menyatakan bahwa Hashina telah mengundurkan diri dan kelompok militer akan membentuk pemerintahan sementara.

"Negara ini telah sangat menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh - inilah saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasi akan membaik," kata Waker sebagaimana dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (6/8/2024).

Panglima militer tersebut mengklaim telah mengadakan pembicaraan dengan partai oposisi utama dan masyarakat sipil, kecuali Partai Liga Awami pimpinan Hashina. Ia pun mengaku akan menyelidiki tindakan keras yang dilakukan kepada para mahasiswa dan menewaskan setidaknya 300 orang sejak awal Juli 2024 lalu.

"Tetaplah percaya pada militer, kami akan menyelidiki semua pembunuhan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," katanya. "Saya telah memerintahkan agar tidak ada tentara dan polisi yang melakukan penembakan."

Hashina meninggalkan kediaman resmi di ibu kota Bangladesh, Dhaka, dengan menaiki helikopter militer bersama saudara perempuannya. Ia dikabarkan terbang melintasi perbatasan menuju India sehari setelah hampir 100 orang tewas dalam kerusuhan beberapa hari terakhir antara masyarakat dengan pihak berwenang.

Kepergian Hasina disambut gembira oleh warga Bangladesh. Beberapa warga disebut menari di atas tank sebelum berupaya menerobos kediaman resmi Hashina yang berkuasa hampir 20 tahun itu.

Sebelumnya, situasi Bangladesh tengah memanas setelah aksi demonstrasi yang berlangsung sejak Juli 2024 lalu. Kerusuhan sempat terjadi sejak Minggu (4/8/2024) waktu setempat dan menewaskan 98 orang serta ratusan orang luka-luka dalam kerusuhan tersebut.

Kerusuhan di Bangladesh berawal ketika bentrok antara aktivis mahasiswa dengan polisi dan demonstran pro-pemerintah pada akhir bulan lalu. Pemberontakan dipicu kemunculan sistem kuota yang memberikan akses 30 persen pegawai negeri untuk anggota keluarga veteran kemerdekaan Bangladesh tahun 1971 melawan Pakistan. Sistem ini ditentang karena menguntungkan Partai Liga Awami yang dipimpin Hasina. Penolak mendesak agar sistem prestasi diterapkan sebagai pengganti sistem kuota.

Berdasarkan data VOA Indonesia, setidaknya 11 ribu orang telah ditangkap dalam beberapa minggu terakhir. Selain korban jiwa, kerusuhan juga berdampak penutupan sekolah dan universitas. Pemerintah bahkan memberlakukan jam malam dengan tembak di tempat, dan sempat mematikan koneksi seluler demi menjaga ketertiban.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait BANGLADESH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky