Menuju konten utama
Evaluasi Satgas COVID-19:

Setahun COVID-19, Dampak Libur Panjang Angka Kematian Capai 2.000

Evaluasi 1 tahun pandemi COVID-19 di Indonesia, permasalahan besar penanganan pandemi COVID-19 terjadi ketika memasuki libur panjang.

Setahun COVID-19, Dampak Libur Panjang Angka Kematian Capai 2.000
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan permasalahan besar penanganan pandemi COVID-19 terjadi ketika memasuki libur panjang. Hal tersebut berdasarkan evaluasi Satgas COVID-19 dalam rangka satu tahun pandemi COVID-19 pada Selasa (2/3/2021).

"Ini yang paling penting untuk dicatat, bahwa ada implikasi kematian pada setiap event libur panjang yang terjadi sepanjang satu tahun ke belakang," imbuh Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Wiku menuturkan, kasus positif COVID selalu mengalami peningkatan tajam selama libur panjang. Data menunjukkan, pada September 2020 dengan kenaikan sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus. Hal ini kontribusi dari libur panjang pada periode 15 - 17 dan 20 - 23 Agustus 2020.

Grafik penambahan kasus sempat melandai pada September - Oktober dan November 2020, meskipun kasus masih bertambah.

Namun, pada Desember 2020 hingga Januari 2021, terjadi lagi peningkatan tajam hingga mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dari bulan Oktober 2020. Hal tersebut adalah dampak dari periode libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

Membandingkan data pada bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah kematian adalah 50-900 kasus. Sebaliknya, bulan-bulan dengan libur panjang, kematian meningkat tajam menjadi 1.000-2.000 kasus.

"Bayangkan dalam 1 bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa, hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," tutur Wiku.

Berkaitan 1 tahun terjadinya pandemi di Indonesia jatuh pada awal tahun 2021, Wiku menyarankan hendaknya pemerintah dan masyarakat belajar membuat keputusan yang lebih bijaksana. "Sehingga tidak membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain," pungkas Wiku.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri