Menuju konten utama

Sejumlah Kawasan Industri Ditawarkan ke Pengusaha Jepang

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak para pengusaha Jepang berinvestasi di sejumlah kawasan industri.

Sejumlah Kawasan Industri Ditawarkan ke Pengusaha Jepang
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak para pengusaha Jepang berinvestasi di sejumlah kawasan industri. Airlangga juga mendorong pelaku industri asal Jepang, yang ada di Indonesia, memperkuat rantai pasoknya sehingga akan mengatasi masalah kebutuhan bahan baku di dalam negeri.

“Kami berharap industri-industri dari Jepang, seperti bidang pengolahan mineral logam, pembangkit listrik, gasifikasi batu bara, petrokimia dan kaca dapat berinvestasi pada lokasi-lokasi kawasan industri yang telah disiapkan,” kata Airlangga pada acara Business Meeting between Japan and Indonesia di Jakarta, pada Senin (16/1/2017) sebagaimana dirilis laman Kementerian Perindustrian.

Kawasan-kawasan industri itu, misalnya Kawasan Industri Dumai di Riau yang telah dilengkapi pembakit listrik dengan kapasitas 50 Mega Watt (MW), terminal CPO dan pengolahan limbah. Kawasan ini dapat digunakan untuk pengembangan industri gasifikasi batu bara dan oleo chemical.

“Kami juga menawarkan kawasan Industri JIIPE di Gresik dengan total area seluas 2.933 hektar serta didukung power plants sebesar 23 MW dan 500 MW. Kawasan yang dilengkapi dengan residensial area dan pelabuhan ini didorong sebagai kawasan untuk heavy industry dan permesinan,” kata Airlangga.

Selain itu, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah dengan luas sebesar 2.700 hektar dan berdekatan dengan pelabuhan Semarang. Di kawasan ini, rencananya akan dibangun industri furnitur, makanan dan garmen.

“Dengan upah buruh yang kompetitif, maka kawasan industri ini (di Kendal) akan memiliki keunggulan dibanding kawasan lain,” ujar Airlangga.

Airlangga menawarkan pula Kawasan Industri Bontang di Kalimantan Timur. Kawasan ini akan dikembangkan untuk industri gasifikasi batu bara. Dengan didukung area seluas 265,6 hektar, saat ini sedang dibangun industri jasa minyak dan gas di kawasan tersebut.

Dia juga mengajak pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jepang agar ikut berinvestasi di Indonesia.

“Kami ingin membantu agar makin banyak investasi IKM dari Jepang di Indonesia. Ke depannya, IKM Jepang ini akan dimitrakan dengan IKM-IKM yang ada di Indonesia untuk penguatan dan upgrading produktivitas,” kata Airlangga.

Untuk mendukung hal tersebut, lanjut Airlangga, pihaknya telah melakukan penguatan data dari pelaku IKM di dalam negeri agar nantinya dapat diidentifikasi sektor mana saja yang dapat menjadi mitra strategis.

“Diharapkan, IKM Indonesia juga menjadi salah satu bagian dari supply chain,” tegasnya.

Saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di Istana Bogor pada Minggu (15/1/2016), Presiden Joko Widodo menyebutkan investasi Jepang di Indonesia kini mencapai $4,498 miliar. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2015.

Jokowi menyatakan Jepang adalah mitra strategis Indonesia di banyak bidang, terutama sekali, ekonomi, perdagangan dan investasi.

“Pertemuan bilateral ini penting artinya di tengah berbagai perkembangan baru dunia,” kata Jokowi sebagaimana dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Berdasarkan data BKPM, investasi Jepang di Indonesia paling besar masih di industri otomotif dengan nilai $1,18 miliar. Investasi asal Jepang di Indonesia yang terbesar kedua ialah di sektor properti pembangunan kawasan industri, yang mencapai $520 juta. Sementara invetasi asal negara ini di sektor industri kelistrikan, gas, dan air baru mencapai $134 juta.

Baca juga artikel terkait KAWASAN INDUSTRI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom