Menuju konten utama
Sumpah Pemuda

Sejarah Jong Ambon, Tokoh Pendiri, dan Peran dalam Sumpah Pemuda

Sejarah Jong Ambon, tokoh-tokoh pendirinya, dan peran Jong Ambon dalam Sumpah Pemuda akan dibahas singkat dalam artikel berikut ini.

Sejarah Jong Ambon, Tokoh Pendiri, dan Peran dalam Sumpah Pemuda
Mahasiswa mengunjungi Museum Sumpah Pemuda, di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Peristiwa Sumpah Pemuda lahir berkat kontribusi sejumlah organisasi kepemudaan daerah. Berdasarkan sejarah, salah satu organisasi pemuda yang berperan dalam Sumpah Pemuda adalah Jong Ambon.

Sesuai namanya, Jong Ambon adalah perkumpulan pemuda Ambon, Maluku. Tokoh pendiri Jong Ambon adalah L. Tamaela dan J. Kayadu. Sementara, sosok yang menjadi ketua Jong Ambon adalah J. Kayadu.

Sejarah berdirinya Jong Ambon ada dua versi, yaitu pada 1917 dan 1918. Terlepas perbedaan tahun tersebut, para sejarawan meyakini bahwa Jong Ambon berdiri bersamaan dengan terbentuknya organisasi pemuda kedaerahan lainnya di STOVIA.

Mirip seperti organisasi pemuda daerah lainnya, tujuan Jong Ambon didirikan adalah untuk menyatukan para pemuda asal Maluku yang berada di Batavia.

Damansyah dan Rahman dalam Johannes Leimena Mutiara dari Maluku (2006) menyebut bahwa Jong Ambon awalnya merupakan perkumpulan yang bergerak di bidang olahraga. Hal ini karena banyak mahasiswa asal Ambon yang begitu menggemari kegiatan sepak bola.

Namun, sebagian anggota Jong Ambon kurang puas dengan kegiatan organisasi yang hanya berfokus pada olahraga. Seiring dengan maraknya pergerakan nasional kala itu, beberapa anggota Jong Ambon menganggap bahwa kegiatan di bidang pendidikan juga penting.

Oleh karena itu, bentuk perjuangan Jong Ambon kemudian terpecah menjadi dua, yaitu Vereeniging Ambonsche Studenten (VAS) dan Sport en Muziek Vereeniging Jong Ambon (SVJA).

VAS adalah Jong Ambon yang bergerak di bidang pendidikan, sedangkan SVJA bergerak di bidang olahraga dan musik. Kelak, VAS inilah yang akan mewakili Jong Ambon di Kongres Pemuda I (1926) dan Kongres Pemuda II (1928).

Tokoh-tokoh Pendiri Jong Ambon

Pendirian Jong Ambon digagas oleh L. Tamaela dan J. Kayadu bersama dengan teman-teman mahasiswa STOVIA lainnya. Tak hanya dikenal sebagai pendiri, J. Kayadu juga merupakan ketua Jong Ambon.

I.O. Nanulaitta dalam Mr. Johanes Latuharhary: Hasil Karya dan Pengabdiannya (2009) selain L. Tamaela dan J. Kayadu, ada beberapa tokoh lainnya yang bergabung dalam Jong Ambon.

Tokoh-tokoh yang tergabung dalam Jong Ambon banyak terlibat dalam peristiwa nasional, termasuk Sumpah Pemuda. Salah satu tokoh Jong Ambon yang paling terkenal adalah mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Johannes Leimena.

Berikut beberapa tokoh-tokoh pendiri dan angota Jong Ambon:

1. J. Kayadu

J. Kayadu adalah ketua sekaligus pendiri Jong Ambon. Ia masih berstatus sebagai mahasiswa STOVIA ketika menggagas pendirian Jong Ambon bersama L. Tamaela.

Kayadu merupakan dokter sekaligus tokoh pejuang nasional penting asal Maluku. Selain mengetuai Jong Ambon, J. Kayadu juga memimpin organisasi pergerakan nasional Sarekat Ambon.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), J. Kayadu berjasa dalam menggerakkan para pemuda Maluku untuk terlibat secara aktif dalam perjuangan meraih kemerdekaan.

2. L. Tamaela

Lodewijk Tamaela atau L. Tamaela juga masih menjadi mahasiswa di STOVIA saat mendirikan Jong Ambon dengan J. Kayadu. Setelah menyelesaikan pendidikannya, L. Tamaela menjadi dokter sekaligus aktivis pergerakan nasional.

Sama seperti rekannya, J. Kayadu, iabergabung dengan Sarekat Ambon. Ia ikut berperan dalam pergerakan di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan Maluku.

3. J. Leimena

Johannes Leimena atau J. Leimena adalah tokoh Jong Ambon yang memperoleh gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Ia merupakan seorang dokter sekaligus mantan Menteri Kesehatan Indonesia era Republik Indonesia Serikat (RIS) Tahun 1947.

Masih menurut Damansyah dan Rahman, J. Leimena awalnya bergabung dengan Jong Ambon karena tertarik dengan sepak bola. Ia sudah bergabung dengan Jong Ambon bahkan sebelum menempuh pendidikan di STOVIA.

Meskipun sangat menggemari sepak bola, Leimena justru bergabung dengan VAS, bukan SVJA. Ia bahkan menjadi juru kampanye VAS Jong Ambon yang mengajak adik-adik kelasnya di STOVIA untuk bergabung ke organisasi pemuda Ambon tersebut.

4. Jan Toule Soulehuwij

Jan Toule Soulehuwij adalah tokoh nasional yang juga bergabung dengan Jong Ambon. Tak hanya menjadi anggota, Jan Toule Solehuwij juga berperan sebagai ketua VAS, Jong Ambon yang bergerak di bidang pendidikan.

Melalui perannya itu, Toule Solehuwij ikut mewakili Jong Ambon dalam berbagai pertemuan pemuda, termasuk salah satunya Kongres Pemuda I.

5. F. Loppies

F. Loppies adalah tokoh pemuda yang juga bergabung dalam Jong Ambon. F. Loppies berperan sebagai SVJA yang merupakan organisasi Jong Ambon yang bergerak di bidang olahraga dan seni.

Ia berjasa dalam menghidupkan kembali Jong Ambon usai mengalami kemunduran pada 1920-an. Berkat SVJA, banyak pemuda ambon yang tertarik bergabung ke organisasi tersebut.

6. G. Rehatta

G. Rehatta adalah dokter lulusan STOVIA sekaligus pemain sepak bola yang bergabung dalam Jong Ambon. Ia bersama dengan anggota Jong Ambon lainnya merupakan pemain top sepak bola di era 1926 - 1930.

Ia dan anggota Jong Ambon lainnya mengikuti kejuaraan sepak bola yang diadakan oleh Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO). Berkat prestasinya, Jong Ambon dikenal sebagai salah satu kesebelasan sepak bola terbaik pada masa itu.

Peran Jong Ambon dalam Sumpah Pemuda

Jong Ambon memiliki peran penting dalam peristiwa kelahiran Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda sendiri lahir di Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Kongres tersebut dihadiri oleh sejumlah organisasi-organisasi pemuda daerah, salah satunya Jong Ambon. Dikutip dari Museum Sumpah Pemuda, hasil dari rapat Kongres Pemuda II adalah Sumpah Pemuda itu sendiri.

Sumpah Pemuda adalah ikrar yang menyatakan bahwa para pemuda Indonesia berjanji untuk berbahasa, bertumpah darah, dan berbangsa satu, yaitu Indonesia.

Melalui Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa menjunjung tinggi persatuan dalam upaya merebut kemerdekaan. Ikrar tersebut disepakati oleh seluruh pemuda dari berbagai organisasi yang hadir.

Berikut ini peran Jong Ambon dalam peristiwa Sumpah Pemuda:

1. Ikut merencanakan Kongres Pemuda I

Jong Ambon merupakan salah satu organisasi pemuda daerah yang hadir dalam Kongres Pemuda I maupun Kongres Pemuda II.

Tak hanya berpartisipasi dalam kongres, Jong Ambon juga terlibat dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda I. Rencana pelaksanaan Kongres Pemuda I berlangsung pada 15 November 1925.

Saat itu, diadakan pertemuan-pertemuan perwakilan organisasi daerah, yaitu Jong Ambon, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Sekar Rukun, dan Jong Batak.

Jong Ambon saat itu diwakili oleh ketua VAS, yakni Toule Soulehuwij. Mereka berkumpul untuk merencanakan apa-apa saja yang akan dibahas dalam Kongres Pemuda I. Persiapan itu berhasil dan ditandai dengan Kongres Pemuda I yang sukses digelar pada 30 April - 2 Mei 1926.

Kesuksesan Kongres Pemuda I membuat Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) ingin melanjutkan Kongres Pemuda II pada 1928. Kongres Pemuda II inilah yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda.

2. Menjadi panitia di Kongres Pemuda II

Jong Ambon tak hanya menjadi partisipan di Kongres Pemuda II. Pasalnya, Jong Ambon turut menyumbang panitia di kongres tersebut, yaitu J. Leimena.

Masih berdasarkan catatan Museum Sumpah Pemuda, J. Leimena berperan sebagai Pembantu IV dalam Kongres Pemuda II. Ia bekerja sama dengan panitia kongres lainnya, seperti Sugondo Djojopuspito, Djoko Masaid, Mohammad Yamin, Amir Sjarifuddin, dan sebagainya.

3. Ikut menyepakati Sumpah Pemuda

Teks sumpah pemuda adalah hasil dari rapat Kongres Pemuda II. Teks tersebut dituliskan oleh Moh. Yamin sebagai sekretaris dan dibacakan oleh Sugondo Djojopuspito.

Pembacaannya dilaksanakan saat penutupan kongres, setelah lagu "Indonesia Raya" pertama kali berkumandang. Usai dibacakan oleh Sugondo, teks Sumpah Pemuda dijelaskan secara rinci Moh. Yamin.

Setelah penjelasan dari Moh Yamin, Sumpah Pemuda itu disepakati oleh seluruh anggota kongres, termasuk Jong Ambon.

Seluruh pemuda yang terlibat dalam kongres sepakat untuk menjunjung tinggi poin-poin yang terkandung dalam Sumpah Pemuda selama menjalankan kegiatan organisasinya.

Baca juga artikel terkait JONG AMBON atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno