tirto.id - Sejarah hidup La Nyalla Mattalitti sarat intrik dan sensasi. Dari memimpin Pemuda Pancasila (PP), Ketua Umum PSSI, sempat terseret kasus korupsi, gagal maju ke Pilgub Jawa Timur lantas berpolemik dengan Prabowo Subianto, dan kini menyeberang ke kubu Jokowi jelang Pilpres 2019.
Nama La Nyalla besar di Jawa Timur. Ia sempat nyantri di Bekasi dan Gresik, pernah pula bekerja serabutan meskipun berasal dari keluarga berkecukupan. Ia juga dikenal bengal sejak muda hingga akhirnya muncul sebagai sosok pengusaha berpengaruh di Surabaya. Pamor La Nyalla kian mencuat saat berkiprah di PSSIyang nantinya penuh intrik dan kontroversi.
Berikut jejak-rekam kehidupan La Nyalla Mattalitti selengkapnya:
1959
Berdarah Bugis
Dilahirkan dengan nama lengkap La Nyalla Mahmud Matalitti tanggal 10 Mei 1959. Kakeknya, Haji Mattalitti adalah seorang saudagar besar asal Bugis-Makassar yang pernah cukup berpengaruh di Surabaya. Sedangkan ayahnya, Mahmud Mattalitti, dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
_____________________________
1989
Rugi Besar
La Nyalla merintis karier sebagai pengusaha, menggelar pameran kreativitas pemuda di Surabaya. Namun, acara ini justru mengalami kerugian besar mencapai 180 juta rupiah. La Nyalla harus mengganti kerugian dengan cara mencicil tiap bulan. Namun ia tak menyerah dan nantinya justru berhasil jadi seorang pengusaha.
_____________________________
1993
Pemuda Pancasila
Terpilih sebagai Ketua Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur. Sebelumnya, La Nyalla juga aktif di Kosgoro dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Kosgoro merupakan salah satu elemen penyangga Golkar. La Nyalla sendiri sudah menjadi kader partai politik terkuat di era Orde Baru itu.
(Baca Juga: Golkar, Digagas Sukarno Lalu Meninggalkannya)
_____________________________
2003
Partai Patriot
La Nyalla menjadi Ketua DPW Partai Patriot Pancasila Jawa Timur, partai yang berdiri pada 1 Juni 2001 dan diinisasi oleh tokoh-tokoh Pemuda Pancasila. Partai ini berganti nama menjadi Partai Patriot untuk mengikuti verifikasi Pemilu 2009. La Nyalla adalah Ketua DPW Partai Patriot periode 2008-2013.
_____________________________
2009
Dugaan Korupsi
Terpilih sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur. La Nyalla pernah tersangkut kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pemprov Jatim kepada Kadin, dan sempat dituntut 6 tahun penjara namun kemudian diputus bebas pada akhir 2016.
_____________________________
2010
KONI dan PSSI
La Nyalla menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Jawa Timur. Setahun kemudian, ia memimpin PSSI Jawa Timur sekaligus menjadi anggota Exco PSSI.
(Baca Juga: Jejak Loyalitas La Nyalla kepada Prabowo Lewat PSSI)
_____________________________
2011
PSSI Tandingan
Menjadi Ketua Umum PSSI atas prakarsa Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang saat itu berpolemik dengan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yang diakui FIFA. Terjadilah dualisme PSSI dan kompetisi sepakbola di tanah air.
_____________________________
2015
Memimpin PSSI
Terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya tanggal 18 April 2015. Namun, pada 3 Agustus 2016, La Nyalla terpaksa meletakkan jabatan karena kasus dugaan korupsi yang sedang menjeratnya.
_____________________________
2016
Tersangka, Kabur, Bebas
La Nyalla sempat kabur ke Singapura sebelum dideportasi kembali ke tanah air. Ia juga sempat menjadi tersangka korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur senilai 5,3 miliar rupiah. Namun, dalam persidangan pada 17 Desember 2016, La Nyalla diputus bebas.
(Baca Juga: La Nyalla Divonis Bebas dari Dakwaan Korupsi)
_____________________________
2017
Kontra Prabowo
La Nyalla yang sudah menjadi kader Gerindra mengaku dimintai mahar berupa uang oleh Prabowo Subianto jika ingin maju ke Pilgub Jawa Timur. Akhirnya, La Nyalla memilih hengkang dari Gerindra dan beberapakali mengeluarkan statement yang menyudutkan Prabowo.
(Baca Juga: Pidato Prabowo, Rp300 Miliar untuk Pilgub Itu Paket Hemat)
_____________________________
2018
Dukung Jokowi
La Nyalla menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma’ruf yang merupakan rival Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 mendatang. La Nyalla bahkan mengakui bahwa ia adalah orang yang kerap menebar hoax untuk menjatuhkan Jokowi di Pilpres 2014 lalu.
(Baca Juga: Dukungan La Nyalla dan Kenapa Isu PKI Terus Berembus?)
_____________________________
Sumber Foto: Antara
Editor: Iswara N Raditya