Menuju konten utama

Biografi Singkat Al-Khawarizmi: Bapak Aljabar dan Penemuannya

Menarik menyimak biografi Al Khawarizmi. Selain dikenal sebagai Bapak Aljabar Dunia, Al-Khwarizmi punya sumbangsih besar dalam ilmu pengetahuan lainnya.

Biografi Singkat Al-Khawarizmi: Bapak Aljabar dan Penemuannya
Patung Al-Khawarizmi. Dalam biografi Al Khawarizmi dikisahkan ia sebagai ilmuwan islam sekaligus Bapak Aljabar Dunia. (FOTO/Wikipedia).

tirto.id - Biografi Al Khawarizmi atau riwayat hidupnya dikisahkan sebagai ilmuwan islam yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Sejarah Al Khawarizmi mencatat bahwa dirinya dikenal sebagai Bapak Aljabar Dunia.

Julukan Bapak Aljabar Dunia disematkan kepada Al-Khwarizmi karena sosok ini merupakan penemu operasi aljabar dalam matematika. Selain penemuan Alkhawrizmi tersebut, ia juga dikenal ahli dalam bidang astronomi, astrologi, geografi, dan lainnya.

Dikutip dari “Penemuan Muhammad Bin Musa Al Khwarizmi” karya Aldewo Dillon Perkasa dan kawan-kawan dalam Jurnal Soshum Insentif (Vol. 4, 2021: 130), disebutkan bahwa Al-Khwarizmi lahir tahun 783 M di Khwarizm, Persia, atau yang saat ini dikenal sebagai Kota Khiva, Uzbekistan. Hal ini senada dengan pendapat sejarawan ibn al-Nadim.

Namun, tempat lahir sebenarnya dari Al-Khwarizmi ini masih menimbulkan silang pendapat di kalangan sejarawan maupun matematikawan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa Bapak Aljabar Dunia ini lahir di Qutrubbull, sebuah daerah yang berada di antara Sungai Tigris dan Eufrat, tak jauh dari Baghdad, Irak.

Biografi Singkat Al-Khwarizmi

Masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah saat berpusat di Baghdad (762-1258 M) menjadi awal dari sejarah Al Khawarizmi. Dalam biografi Al Khawarizmi tertulis bahwa ia lahir dan berkembang pada masa itu.

Pada masa tersebut, perkembangan islam dalam ilmu pengetahuan sangat pesat. Pada masa Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M), Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban sekaligus sentra ilmu pengetahuan.

Salah satu wujud nyata pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan bagi Khalifah Harun ialah dengan dibangunnya House of Wisdom atau rumah kebijaksanaan, perpustakaan, serta pusat studi ilmu pengetahuan terbesar pada masa itu.

Sepeninggal Khalifah Harun, tampuk kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah beralih kepada sang putra, yakni Khalifah Ma'mun Ar-Rasyid (813-833 M). Sama seperti ayahnya, al-Ma’mun juga mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai kunci memajukan peradaban.

Sejumlah penemuan Alkhawrizmi lahir pada masa ini. Al-Khwarizmi mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika dan astronomi. Di House of Wisdom, ia terus mengasah kemampuannya hingga menemukan cabang ilmu pengetahuan baru, khususnya sistem bilangan, yang kemudian dikenal dengan istilah aljabar dan geometri.

Dalam beberapa penemuan Alkhawrizmi tersebut, ia menjelaskan cara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian menggunakan sistem bilangan ini. Bapak Aljabar Dunia ini memberikan solusi sebagai langkah berurutan, sehingga memperkenalkan konsep algoritma. Al-Khawarizmi juga mempelajari dan menemukan sistem astronomi dan penanggalan Ibrani.

Penemuan Alkhawrizmi

Sejarah Al Khawarizmi terkait perannya dalam ilmu pengetahuan pada bidang matematika dan astronomi sangat besar. Penemuan-penemuannya terus digunakan hingga saat ini demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Berikut ini karya-karya yang dibuat oleh Al-Khawarizmi semasa hidupnya:

  • Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing)
  • On the Calculation with Hindu Numerals
  • Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd (Extraction of the Jewish Era)

Menjadi guru hampir sepanjang hidupnya di Sekolah Kehormatan di Bagdad, hingga wafat di kota tersebut pada sekitar tahun 850 Masehi menjadi akhir dari biografi Al Khawarizmi.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Alhidayath Parinduri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Alhidayath Parinduri
Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis