Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Sejarah Biografi al-Khwarizmi: Jasa, Penemuan, Karya Bapak Aljabar

Biografi singkat al-Khwarizmi sang Bapak Aljabar Dunia, jasa serta sumbangsihnya, dan penemuannya.

Sejarah Biografi al-Khwarizmi: Jasa, Penemuan, Karya Bapak Aljabar
Patung al-Khawarizmi. (FOTO/Wikipedia)

tirto.id - Muḥammad bin Musa al-Khwarizmi merupakan ilmuwan islam yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan. Ia dikenal sebagai Bapak Aljabar Dunia. Berikut ini sejarah hidup atau biografi singkat Al Khwarizmi, jasa serta sumbangsihnya, dan penemuannya.

Julukan Bapak Aljabar Dunia disematkan kepada al-Khwarizmi karena sosok ini merupakan penemu operasi aljabar dalam matematika. Selain ilmu aljabar alias matematika, al-Khwarizmi juga dikenal ahli dalam bidang astronomi, astrologi, geografi, dan lainnya.

Dikutip dari tulisan bertajuk "Penemuan Muhammad Bin Musa Al Khwarizmi" karya Aldewo Dillon Perkasa dan kawan-kawan dalam Jurnal Soshum Insentif (Vol. 4, 2021: 130), disebutkan bahwa al-Khwarizmi lahir tahun 783 M di Khwarizm, Persia, atau yang saat ini dikenal sebagai Kota Khiva, Uzbekistan. Hal ini senada dengan pendapat sejarawan ibn al-Nadim.

Namun, tempat lahir sebenarnya dari al-Khwarizmi ini masih menimbulkan silang pendapat di kalangan sejarawan maupun matematikawan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa al-Khwarizmi lahir di Qutrubbull, sebuah daerah yang berada di antara Sungai Tigris dan Eufrat, tak jauh dari Baghdad, Irak.

Biografi Singkat al-Khwarizmi: Jasa, Penemuan, & Karya Bapak Aljabar Dunia

Al Khwarizmi lahir dan berkembang pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah saat berpusat di Baghdad (762-1258 M). Pada masa itu, perkembangan islam dalam ilmu pengetahuan sangat pesat. Pada masa Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M), Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban sekaligus sentra ilmu pengetahuan.

Salah satu wujud nyata pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan bagi Khalifah Harun ialah dengan dibangunnya House of Wisdom atau rumah kebijaksanaan, perpustakaan, serta pusat studi ilmu pengetahuan terbesar pada masa itu.

Sepeninggal Khalifah Harun, tampuk kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah beralih kepada sang putra, yakni Khalifah Ma'mun Ar-Rasyid (813-833 M). Sama seperti ayahnya, al-Ma’mun juga mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai kunci memajukan peradaban.

Al Khwarizmi hidup pada masa ini untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika dan astronomi. Di House of Wisdom, ia terus mengasah kemampuannya hingga menemukan cabang ilmu pengetahuan baru, khususnya sistem bilangan, yang kemudian dikenal dengan istilah aljabar dan geometri.

Ia menjelaskan cara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian menggunakan sistem bilangan ini. Ia memberikan solusi sebagai langkah berurutan, sehingga memperkenalkan konsep algoritma. Al-Khawarizmi juga mempelajari dan menemukan sistem astronomi dan penanggalan Ibrani.

Peran al-Khawarizmi dalam ilmu pengetahuan pada bidang matematika dan astronomi sangat besar. Penemuan-penemuannya terus digunakan hingga saat ini demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Berikut ini karya-karya yang dibuat oleh al-Khawarizmi semasa hidupnya:

  • Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing).
  • On the Calculation with Hindu Numerals.
  • Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd (Extraction of the Jewish Era).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Alhidayath Parinduri

tirto.id - Humaniora
Kontributor: Alhidayath Parinduri
Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Iswara N Raditya