tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan bank donor plasma konvalesen. Tujuannya, kata Wiku, diperuntukkan untuk terapi pasien Covid-19 yang membutuhkannya.
Maka daripada itu, kata Wiku, seluruh masyarakat, khusunya para penyintas Covid-19 bisa berkontribusi untuk meningkatkan angka kesembuhan mereka yang sudah tertular virus corona.
Melalui terapi donor plasma konvalesen, menurut Wiku, bisa menjadi bentuk semangat gotong royong untuk menghadapi pandemi ini karena masyarakat bisa berperan dalam meningkatkan kesembuhan.
"Dengan menjadi donor, masyarakat turut berkontribusi dalam menjunjung tinggi semangat gotong royong dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penanganan pasien Covid-19, utamanya pada kasus gejala berat dan kritis," ungkap Wiku sebagaimana dilansir laman Satgas Covid-19.
Donor Plasma Bisa Lewat PMI
Wiku menyatakan, saat ini mulai muncul harapan baru terkait pengobatan pasien Covid-19 yakni dengan cara terapi plasma konvalesen. Menurut dia, terapi itu telah bisa diakses masyarakat melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
"Saat ini terapi plasma konvalesen sudah dapat diakses masyarakat yang membutuhkan melalui Palang Merah Indonesia di pusat," ungkap Wiku.
Wiku bilang, saat ini PMI membuka kesempatan kepada siapa pun yang ingin mendonor. Akan tetapi, yang diutamakan adalah laki-laki. Selain itu, wanita yang belum pernah hamil dan belum punya anak.
Kepada penyintas Covid-19 yang mau mendonorkan plasmanya, Wiku pun bilang, mereka perlu menunjukkan test swab PCR negatif, bebas gejala Covid-19 selama 14 hari setelah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Soal rincian terapi plasma konvalesen ini, Wiku merujuk pada hasil penelitian terkini bahwa terapi ini dapat mencegah perkembangan gejala yang lebih parah.
"Terapi plasma konvalesen adalah penggunaan plasma darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19, sebagai pengobatan pasien Covid-19," jelasnya.
Menurut Wiku, penelitian yang dilakukan Libster terkait terapi plasma konvalesen terhadap sejumlah pasien Covid-19 berusia di atas 65 tahun di Argentina menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian, kata Wiku, pasien yang diberikan plasma konvalesen dengan titer antibodi Sars Cov-2 yang tinggi dalam kurun waktu 72 jam setelah munculnya gejala ringan, menunjukkan adanya penurunan risiko untuk mengalami gangguan pernapasan berat atau severe respiratory disease yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering Covid-19.
Editor: Agung DH