Menuju konten utama

Sandiaga Uno Tegaskan Kepulauan Seribu Adalah Beranda Jakarta

"Kami berkomitmen menjadikan Kepulauan Seribu bukan sebagai halaman belakang, tetapi sebagai halaman depan."

Sandiaga Uno Tegaskan Kepulauan Seribu Adalah Beranda Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metrojaya dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan tanah di Jakarta, Selasa (30/1/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa Kepulauan Seribu adalah beranda Jakarta. Hal ini Sandiaga tegaskan kepada seluruh pihak, sehingga mereka juga harus ikut bersinergi dalam rangka mewujudkan hal tersebut.

"Kami berkomitmen menjadikan Kepulauan Seribu bukan sebagai halaman belakang, tetapi sebagai beranda atau halaman depan," kata Sandiaga Uno dalam acara diskusi di Balai Sidang Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Sandiaga menuturkan dirinya telah berkantor selama satu hari setiap bulannya di Kepulauan Seribu. Menurutnya, ia melakukan hal ini agar bisa membenahi beragam aspek di wilayah tersebut, tidak hanya soal sampah tapi beragam persoalan lainnya seperti pendidikan, ketimpangan, dan lapangan kerja.

Terkait kawasan Teluk Jakarta, Sandiaga juga mengemukakan kawasan tersebut harus dijaga kebersihannya karena Teluk Jakarta merupakan potensi yang bila tidak diurus dengan baik maka akan menjadi musibah.

Sandiaga juga mengemukakan, pendekatan pengelolaan sampah pada selama ini lebih didominasi oleh birokrasi, dan diharapkan ke depannya lebih banyak lagi yang dimotivasi oleh beragam gerakan masyarakat dari berbagai komunitas.

"Ini yang harus kita dorong ke depan, yaitu peran masyarakat yang lebih besar," katanya dilansir dari Antara.

Ia juga menuturkan, dirinya telah beberapa kali menyelam di Kepulauan Seribu dan memang sampah menjadi persoalan, apalagi dahulunya berbagai pihak dinilai bersikap defensif tetapi sekarang semua pihak telah siap bersinergi guna mengatasinya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Hardiman menyatakan adalah hal yang esensial untuk menimbulkan nilai-nilai sehingga masyarakat memahami dan mengerti pentingnya pengelolaan sampah.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kondisi biomassa kelautan di kawasan perairan nasional naik signifikan setelah kebijakan pemerintah yang mengeluarkan kapal ikan asing dari dalam negeri.

"Biomassa di laut naik 300 persen. Produksi perikanan tangkap naik dan ditangkap kapal Indonesia karena kapal asing sudah keluar semua dari kawasan perairan Indonesia," kata Susi Pudjiastuti di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Menurut Sandiaga, setelah adanya kebijakan moratorium perizinan kapal ikan eks-asing telah lebih dari 7.000 kapal pergi dari negara Indonesia.

Sementara, Susi berpendapat salah satu kebijakan yang keliru di masa lalu adalah dibukanya perizinan bagi kapal-kapal asing untuk membeli konsesi menangkap ikan di kawasan perairan Republik Indonesia. Ia menyatakan aksi pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal bukan hanya penting sebagai bentuk penegakan hukum dan kedaulatan negara, tetapi juga menguntungkan negara secara ekonomi.

Baca juga artikel terkait KEPULAUAN SERIBU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani