Menuju konten utama

Sandiaga Uno "Tantang" Ahok Transparansikan Dana Pencalonan

Calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengajak calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai PDIP, Basuki Tjahaja Purnama untuk secara transparan membuka dana pencalonannya kepada publik. Pernyataan tersebut ia sampaikan meski sebelumnya telah mendapat respon kurang positif dari Ahok ketika ia mengajak sang petahana untuk turut ikut dalam program tax amnesty,

Sandiaga Uno
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) dan Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kiri) mendeklarasikan pencalonan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) di Kediaman orang tua Prabowo Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Setelah sebelumnya pernah mengajak bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk turut serta dalam program tax amnesty yang diinisiasi pemerintah, kali ini bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno "menantang" Ahok untuk bersama-sama transparan dalam hal dana pencalonan kepada publik.

"Saya juga mengundang Pak Basuki melakukan hal yang sama, membuka secara transparan jumlah dana [pencalonan] yang didapat dari siapa dan digunakan untuk apa," kata Sandiaga dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (14/10/2016).

Ia menjelaskan, undangan tersebut dilayangkan kepada sang petahana dengan tujuan mendorong demokrasi Indonesia yang lebih transparan dan efisien. Dan hal itu, menurutnya, perlu dimulai dari calon pemimpin ibu kota.

"Kalau Mas Anies dan Mas Agus enggak berkampanye selama setahun ini, yang sudah melakukan kegiatan [kampanye] bersama kami selama ini Pak Basuki, jadi saya undang," tambahnya.

Pengusaha asal Gorontalo itu sendiri mengakui telah menghabiskan dana sebanyak Rp29,3 miliar hingga September 2016, untuk sejumlah kegiatan pencalonan dirinya menuju Pilkada 2017. Pendiri Grup Saratoga menyatakan, seluruh dana yang digunakan tersebut merupakan milik pribadi dan dipastikan berasal dari kegiatan yang tidak melanggar hukum.

Sandiaga mengatakan sebanyak Rp25,6 miliar atau sebagian besar dana itu digunakan untuk berinteraksi dengan masyarakat ibu kota selama hampir setahun.

"Jadi 87 persen dana tersebut jatuh pada kegiatan sosialisasi, media observasi, dan akseptabilitas. Di sini juga termasuk kegiatan selama bulan puasa yang bersifat sosial, penyuluhan, pelatihan dan blusukan, serta kegiatan yang menyentuh aspirasi masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya, menurut dia, sebanyak enam persen atau sebesar Rp1,8 miliar telah dipakai untuk kebutuhan logistik, teritori, dan jaringan. Sementara itu, urusan advokasi, hukum, dan data menghabiskan sebanyak Rp1,9 miliar atau tujuh persen dari keseluruhan dana.

"Hingga kini dana yang diaudit meliputi biaya sosialisasi, observasi, akseptabilitas dan kegiatan di 500 titik, 267 kelurahan, serta 44 kecamatan di Jakarta," tambahnya.

Sebagai catan, calon wakil gubernur itu berpasangan dengan Anies Baswedan. Keduanya diusung Partai Gerindra dan PKS. Mereka akan bersaing dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura, serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

Baca juga artikel terkait DANA KAMPANYE atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara