tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengaku dipanggil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Balai Kota untuk berbicara beberapa hal, Kamis (9/8/2018) pagi.
"Betul tadi saya dipanggil Bapak Gubernur, untuk mendiskusikan beberapa hal yang menjadi tugas saya. Dan setelah itu pembicaraan yang membahas isu luar," katanya kepada awak media di depan Masjid Fatahillah, Balai Kota, pukul 12.52 WIB.
Sandiaga mengaku banyak hal yang tidak bisa ia lakukan, selain bertugas sebagai pejabat di Pemprov DKI Jakarta.
Ketika disinggung mengenai cawapres yang digadang-gadang mendampingi Prabowo Subianto, ia berkilah.
"Dan saya sampaikan update terakhir, per hari ini, saya masih bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pukul 12.52 WIB," katanya singkat.
Setelah itu ia berjalan menuju Gedung G, Balai Kota, sembari mengatakan: "jika ada update terbaru, saya pastikan teman-teman media akan yang pertama saya beri tahu."
Nama Sandiaga memang menjadi salah satu dari dua kandidat cawapres pendamping Prabowo yang mengerucut sampai saat ini selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, pernyataan Muzani ini tidak berbanding lurus dengan pernyataan Jamaludin Samosir dari Divisi Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengkonfirmasi Sandiaga sudah mengajukan surat permohonan tidak pailit sebagai salah satu syarat maju dalam ajang kontestasi Pilpres 2019.
"Ya betul. Udah tiga orang. Jokowi, Prabowo, sama Sandi. [Itu] untuk Pilpres," katanya saat dihubungi Tirto via telepon pada Kamis (9/8) pukul 12.04 WIB.
Rencananya, Prabowo akan melakukan deklarasi dan pengumuman cawapresnya malam ini, di Rumahnya, Kertanegara, Jakarta Selatan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri