tirto.id - Harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berada di level Rp3.710 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (9/8/2018). Saham perusahaan berkode emiten SRTG tersebut naik 30 poin atau 0,82 persen.
Adapun SRTG membuka perdagangan hari ini di level Rp3.680. Laju saham SRTG pun terus terkerek hingga sempat menyentuh 120 poin atau 3,26 persen di level Rp3.800 pada pukul 14.30 WIB. Level tertinggi yang sempat dicapai SRTG hari ini ialah pada Rp3.890.
Pergerakan saham SRTG tersebut rupanya dipengaruhi nama Sandiaga Uno yang disebut bakal mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sandiaga yang merupakan pendiri dari PT Saratoga Investama Sedaya itu mendadak masuk ke dalam bursa kandidat Pilpres 2019.
Analis Senior CRA Research Institute Reza Priyambada menilai harga saham SRTG yang tiba-tiba meroket itu hanya bersifat sesaat. “Pelaku pasar memanfaatkan momen capres-cawapres ini untuk masuk ke saham-saham yang ada hubungannya dengan calon-calon tersebut,” kata Reza kepada Tirto pada Kamis (9/8/2018).
Menurut Reza, fenomena serupa memang acap terjadi saat Sandiaga meraih capaian tertentu. Saat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dinyatakan menang dalam hitung cepat Pilkada DKI Jakarta pada April 2017, saham SRTG langsung menunjukkan pergerakan yang positif. Saat itu, harga saham SRTG sempat naik hingga 20,27 persen ke level Rp4.330 per lembar.
Reza pun lantas mencontohkan bahwa fenomena yang mirip juga sempat terjadi saat Joko Widodo ikut serta dalam Pilpres 2014. Kala itu, Jokowi telah menyampaikan rencananya untuk membuat tol laut. Tak berselang lama, harga saham yang terkait dengan sektor pelayaran pun melejit karena rencana tol laut tersebut.
“Lalu saham-saham konstruksi juga [naik] seiring rencana pembangunan infrastruktur,” ujar Reza.
Selama beberapa hari terakhir, harga saham SRTG sebenarnya relatif stagnan. Berdasarkan data yang dihimpun Tirto pada 1-9 Agustus 2018, saham SRTG selalu ditutup pada kisaran Rp3.680-Rp3.900.
PT Saratoga Investama Sedaya merupakan perusahaan investasi yang dikembangkan Sandiaga bersama Edwin Soeryadjaya. Di sepanjang perjalanannya, Saratoga berfokus pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari