tirto.id - Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan partainya belum sepenuhnya bersedia mengusung Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo dalam Pilpres 2019. Mereka masih memegang teguh hasil Rakernas 2017 yang mendorong Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan maju menduduki kursi presiden atau wakil presiden.
"Kita sampai hari ini masih memegang mandat 2017. Jadi itu yang saat ini akan diperjuangkan dan dibahas," kata Eddy di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 14.50 WIB.
Menurut Eddy, PAN masih bisa membicarakan nama-nama lain selain Sandiaga Uno. Ia pun enggan mengomentari lebih lanjut soal pencalonan Sandiaga untuk menjadi cawapres Prabowo. Ia meminta publik menunggu hasil putusan PAN lewat Rakernas.
"Kita tidak mau mendahului [Rakernas] ini sedang berjalan secara formal hasil capres atau cawapres yang akan diputuskan malam ini atau selambat-lambatnya besok itu menentukan pasangan calon. Jadi dua-duanya diputuskan," kata Eddy.
Sebelumnya, beredar kabar Partai Gerindra memutuskan untuk memilih Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo dalam Pilpres 2019. Hal itu menguat lantaran Sandi membuat surat keterangan tidak pailit di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pasangan Prabowo-Sandi disebut akan dideklarasikan di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) sore.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan enggan berbicara mengenai kabar deklarasi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Ia lebih meminta publik melihat langsung dari hasil Rapat Kerja Nasional PAN.
"Sebentar lagi sudah ketahuan.10 menit lagi sudah," kata Zulkifli di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018) pukul 13.49 WIB.
Zulkifli mengaku belum ada pikiran untuk membangun koalisi baru. Ia justru berkelakar bahwa hanya ada dua poros. "dua kan yah? nanti selesai sebentar lagi," kata Zulkifli.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto