tirto.id - Pemerintah tengah mengkaji penyesuaian harga tiket masuk bagi wisatawan lokal ingin naik ke Candi Borobudur sebesar Rp750.000 per orang. Sementara untuk wisatawan internasional dikenakan tarif 100 dolar AS atau setara Rp1,4 juta per kunjungan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno meyakini, kenaikan tarif tersebut tidak akan menyurutkan jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur. Karena cagar budaya ini akan tetap menjadi daya tarik pariwisata, baik domestik maupun internasional.
“Saya melihat dengan dibangunnya infrastruktur Bandara NYIA, sampai desa-desa wisata untuk menyiapkan akomodasi sudah baik. Hemat saya ini tidak akan turunkan minat masyarakat untuk mengunjungi Borobudur," kata dia dalam Weekly Press Briefing, disiarkan akun YouTube Kemenparekraf, Senin (6/6/2022).
Sandiaga mengatakan, penataan terhadap Candi Borobudur sudah dilakukan karena menjadi salah satu destinasi super prioritas. Wisatawan nantinya bakal mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah Borobudur.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta melanjutkan, aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Candi Borobudur saat ini sudah mulai menggeliat. Hal ini seiring dengan sudah meredanya pandemi COVID-19.
"Sekarang kita liat peningkatan kunjungan signifikan. Memang didominasi oleh wisatawan Nusantara," kata Sandiaga.
Sementara untuk jumlah wisatawan mancanegara atau internasional juga sudah mulai berdatangan. Namun jumlahnya masih sedikit, atau sekitar 10 persen dari total kunjungan ke cagar budaya Indonesia tersebut.
"Kami terus update data terakhir di Borobudur bahwa semakin banyak reservasi baik hunian hotel, rental mobil yang bangkitkan UMKM di sekitaran," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz