Menuju konten utama

Said Aqil Sebut Terorisme Lebih Bahaya daripada Pornografi

Said Aqil menilai materi radikalisme di dunia maya jauh lebih berbahaya ketimbang pornografi. Menurut Said, dadikalisme mencuci otak sehingga tak sadar berbuat salah, sebaliknya pornografi tidak.

Said Aqil Sebut Terorisme Lebih Bahaya daripada Pornografi
Ketua PBNU Said Aqil Siraj. foto/antaranews

tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan bahwa menonton video YouTube tentang radikalisme dan terorisme lebih berbahaya dibanding menonton pornografi.

Said menyampaikan hal itu itu saat menghadiri penandatanganan nota kesepamahaman Gerakan Nasional Revolusi Mental antara PBNU dengan Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu, (3/5/2017).

"Menonton YouTube tentang pornografi lebih ringan daripada terorisme. Terorisme itu lebih bahaya daripada gambar perempuan telanjang," kata Said seperti dikutip Antara.

Menurut Said dengan menyampaikan hal itu dirinya bukan sedang membenarkan tindakan mengonsumsi materi pornografi, melainkan ingin menunjukkan bahwa berbagai hal terkait terorisme di dunia maya sangat rawan karena memberi dampak pada kejahatan kemanusiaan.

Kata Said, penonton pornografi cenderung merasa bersalah. Hal ini berbeda dengan para penonton materi terorisme, pikiran mereka cenderung teracuni materi terorisme sehingga membenarkan tindakan membunuh untuk menghapus dosa.

Selain itu, kata dia, ada kerentanan individu terpicu melakukan radikalisme tanpa mengetahui konteks jihad sesungguhnya yang diajarkan oleh agama.

"Setelah menonton materi terorisme, dia keluar dari rumah membunuh dan dibunuh maka dosanya dimaafkan, masuk surga. Mereka tidak tahu konteks apa, situasi kapan untuk berjihad. Padahal konteksnya itu dalam situasi perang itu. Kalau keadaan aman kemudian keluar 'ngebom', yang melakukan itu orangnya pasti banyak dosanya," tutur Said.

Said mengatakan orang banyak dosa cenderung akan mencari jalan pintas supaya tetap bisa masuk surga salah satunya lewat berjihad, meski dengan cara yang tidak benar dan sesuai konteks.

"Supaya masuk surga, daripada ke masjid berkali-kali mending 'ngebom' langsung surga, dosanya ambrol," jelas Said.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator PMK Puan Maharani mengatakan NKRI harus terus dijaga salah satunya dengan terus membangun karakter bangsa, salah satunya melalui gerakan Revolusi Mental.

"Saya minta dibantu agar NU ikut dalam Revolusi Mental sehingga bangsa semakin baik ke depannya. Setelah hari ini kita bangun tim untuk mensosialisasikan ini ke seluruh umat, rakyat Indonesia. Pembangunan karakter ini ujungnya adalah NKRI sehingga kita tidak terpecah berserakan," kata Puan.

Baca juga artikel terkait TERORISME

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH