tirto.id - Direktur Utama RSUD Kanjuruhan, Malang sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Emergency se-Indonesia (PERDAMSI) Bobby Prabowo membenarkan adanya rencana autopsi korban tragedi Kanjuruhan.
"Harapannya seperti itu [dilaksanakan autopsi korban], kami dengan Kadinkes membantu mempersiapkan jika diperlukan," kata Bobby melalui pesan singkatnya kepada Tirto, Selasa (11/10/2022).
Namun demikian, Bobby belum merinci terkait perkiraan pelaksanaan autopsi maupun perkembangan koordinasi terkait rencana tersebut.
Sebelumnya, rencana autopsi korban tragedi Kanjuruhan sempat dilontarkan Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Doni Monardo.
"Ada rencana seperti itu [autopsi]. Kami dibantu dokter Bobi Prabowo, pakar bidang emergency. Beliau kebetulan Ketua Perhimpunan Dokter Emergency se-Indonesia," kata Doni Monardo dalam keterangannya, Sabtu (8/10/2022).
Diketahui, Tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi ketika ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah timnya kalah.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas. Gas air mata juga diarahkan ke tribun penonton.
Tembakan gas air mata dan kebrutalan aparat TNI-Polri membuat kepanikan di area stadion. Para penonton kemudian berebut mencari jalan keluar dari stadion. Hal itu membuat banyak dari suporter yang terimpit dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bertambah enam orang sehingga totalnya mencapai 131 orang.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto