Menuju konten utama

Rocky Gerung: Mana Mungkin Tentara Pensiunan Mau Kudeta

Rocky membenarkan kudeta yang berhasil biasanya dilakukan oleh tentara, tetapi yang masih aktif dan bertubuh kuat.

Rocky Gerung: Mana Mungkin Tentara Pensiunan Mau Kudeta
Pakar filsafat politik Rocky Gerung memberikan pemaparannya pada acara talk show di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (9/3/2019). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

tirto.id - Rocky Gerung menanggapi pertanyaan dari salah satu peserta diskusi bertajuk "People Power dalam Tinjauan Publik dan Kewarganegaraan” terkait apakah selama ini peristiwa kudeta yang selalu berhasil dilakukan oleh tentara.

Rocky mengatakan, hal itu merupakan narasi yang dibuat penguasa, sehingga terkesan tentara lah yang melakukan kudeta.

"Itu agar eksekutornya adalah tentara, kalau istilah kudeta, makar dibuat kekuasaan ditujukan kepada tentara, terus kemudian tentara harus bereaksi seperti apa?" kata Rocky saat menjadi pembicara di kantor Lokataru, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2019).

"Apakah ucapan dari Menteri Pertahanan Ryamizard mengucapkan keresahan yang sama bahwa tentara adalah orang tertuduh, karena di belakang itu kemudian nama tentara dimunculkan?" tambahnya.

Memang, Rocky membenarkan kudeta yang berhasil memang biasanya dilakukan oleh tentara. Tetapi, dilakukan oleh para tentara yang masih aktif dan bertubuh kuat.

Kemudian, juga tentara yang masih memiliki kemampuan menembak dan membidik secara 100 persen. Sehingga Rocky menegaskan tentara pensiunan atau purnawirawan tak mungkin melakukan kudeta.

"Jadi ngaco kan, mana mungkin tentara pensiunan mau kudeta," pungkasnya.

Rocky Gerung mengatakan, masyarakat Indonesia tidak mengetahui apa yang terjadi secara nyata terkait peristiwa 21-22 Mei 2019 di daerah Thamrin, Jakarta Pusat kemarin. Hal tersebut karena informasi dan video yang didapat oleh masyarakat sepotong-sepotong saja.

Dirinya menuturkan, informasi tersebut dapat diketahui jika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberitahukan isi CCTV yang ada di daerah kerusuhan tersebut kepada publik.

Pasalnya, Anies lah yang memiliki akses dan wewenang untuk membuka hasil CCTV tersebut, sebab peristiwa itu berada di daerah DKI Jakarta.

"Kapan kita tahu itu? Suatu waktu nanti ketika kita punya akses untuk melihat seluruh CCTV yang mana adalah milik Gubernur Anies Baswedan. Kan seluruh CCTV itu punya DKI kan," kata Rocky.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto