Menuju konten utama

Riwayat Kasus Corona di Indonesia, dari Maret hingga September 2020

Pada 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan 2 kasus virus corona atau Covid-19. Enam bulan berselang, kasus corona di Indonesia kini mencapai 210.940.

Riwayat Kasus Corona di Indonesia, dari Maret hingga September 2020
Ilustrasi Corona atau Covid-19 di Indonesia. foto/istockphto

tirto.id - Update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencapai 210.940 dengan 52.179 kasus aktif per Jumat (11/9/2020) usai 6 bulan ditemukannya kasus pertama pada awal Maret 2020.

Berdasarkan data pemerintah di Covid19.go.id, kurva kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bergerak naik dan belum ada tanda-tanda penurunan.

South China Morning Post melaporkan kasus Covid-19 pertama di dunia ditemukan pada 17 November 2019 di Cina. Infeksi corona ini ditemukan pada pria berusia 55 tahun dari Provinsi Hubei.

Sejak 17 November 2019, kasus baru mulai tertambah di Cina. Setidaknya satu hingga lima kasus dalam sehari. Di penghujung 2019, otoritas setempat mencatat ada 266 orang terinfeksi Covid-19.

Tanggal 20 Januari 2020, tercatat penemuan kasus corona pertama di luar Cina. CNN mencatat ada 2 kasus corona ditemukan di Thailand dan 1 kasus di Jepang. Sementara di Cina terdapat 139 kasus positif Covid-19 saat itu.

Sejak hari itu, kasus corona mulai ditemukan di berbagai negara termasuk Malaysia, Singapura, Amerika Serikat dan berbagai negara di Eropa.

Sementara di Indonesia, pemerintah hanya memasang alat sensor suhu tubuh di pintu masuk-keluar Indonesia untuk mencegah masuknya virus corona ke Tanah Air.

Kasus Corona Maret - September 2020

Kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 atau sekitar 4 bulan setelah ditemukan kasus Covid-19 pertama di Cina. Total kasus corona di Indonesia pada 2 Maret sebanyak dua kasus.

Namun tanggal 3, 4 dan 5 Maret tak ada penemuan kasus baru. Pada 6 Maret baru ditemukan kasus positif dengan jumlah 2 kasus.

Saat itu, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan tangan, meminimalisir interaksi dengan orang lain jika tidak diperlukan, dan meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh agar tidak terinfeksi virus Corona.

DKI Jakarta langsung menetapkan status waspada Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Virus Corona atau Corona Virus Disease (Covid-19).

Selain itu, Batam juga mengeluarkan status waspada usai pemerintah Singapura menemukan tiga orang pasien positif Corona pernah berkunjung ke Batam.

Selanjutnya pada 7 Maret tercatat tak ada kasus baru. Demikian juga pada 12 Maret. Namun pada 13 Maret langsung terjadi lonjakan hingga 35 kasus baru. Sejak saat itu, kasus corona terus meningkat di Indonesia.

Memasuki 24 Maret, total kasus harian mulai menginjak angka ratusan. Saat itu, pemerintah mencatat ada 106 kasus corona baru. Hanya dibutuhkan satu minggu, atau awal April, kasus Covid-19 mulai mencapai level 200 kasus baru per hari.

Sepanjang April 2020, total kasus harian berada di kisaran 200-400 kasus. Angka itu terus melonjak naik memasuki Mei 2020 atau usai 2 bulan penemuan kasus Covid-19 di Indonesia.

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk segera mengendalikan pandemi Covid-19. Ia pernah menargetkan agar Covid-19 harus mampu ditangani pada bulan Mei 2020 sesuai rencana awal.

Namun berdasarkan data yang ada, pada Mei 2020, sempat dua kali penambahan kasus baru mencapai angka 900 per hari yakni pada 21 dan 23 Mei. Rata-rata penambahan kasus baru pada Mei 2020 berada di angka 400 - 600 per hari.

Bukannya mereda, memasuki Juni, kasus corona semakin meningkat dan menginjak angka 1000 kasus per hari. Bulan Juni ditutup dengan penambahan kasus 1.293 pada 30 Juni.

Trend peningkatan terus terlihat pada Juli 2020. Sepanjang Juli 2020, penambahan kasus corona berada di atas 1000 kasus baru per hari. Bahkan terjadi lonjakan tinggi hingga mencapai angka penambahan kasus sebanyak 2.657 pada 9 Juli 2020.

Kebijakan new normal, membuka kembali pusat mall, dan tempat umum lainnya dianggap menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus corona. Saat itu, pemerintah mengimbau boleh beraktivitas, kembali bekerja di kantor dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Sayangnya, hal itu tak cukup membendung penyebaran corona. Juli ditutup dengan penambahan 2.040 kasus positif di Indonesia.

Memasuki Agustus, kasus terus naik dan rata-rata terjadi penambahan 2.000 kasus per hari. Tanggal 28 Agustus menjadi titik baru dengan adanya penambahan hingga 3.003 dan menjadi yang tertinggi sejak Maret 2020.

Memasuki September 2020, rata-rata penambahan kasus berada di angka 3.000 kasus per hari. Tercatat hanya pada 1 dan 7 September yang kasusnya di bawah 3.000.

DKI Jakara menjadi wilayah dengan kasus positif Covid-19 terbanyak yakni 50.671, diikuti Jawa Timur 37.093, Jawa Tengah 16.508 dan Jawa Barat 13.668 kasus.

Kasus yang kian meningkat dan kapasitas rumah sakit yang kian minim membuat Gubernur DKI Jakarta mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total untuk menekan laju penyebaran virus corona.

Update Kasus Corona di Indonesia 11 September 2020

DKI Jakarta - 50,671 (24.5%)

Jawa Timur - 37,093 (17.9%)

Jawa Tengah - 16,508 (8.0%)

Jawa Barat - 13,668 (6.6%)

Sulawesi Selatan - 13,032 (6.3%)

Kalimantan Selatan - 9,078 (4.4%)

Sumatera Utara - 8,110 (3.9%)

Bali - 6,834 (3.3%)

Kalimantan Timur - 5,447 (2.6%)

Sumatera Selatan - 4,890 (2.4%)

Papua - 4,276 (2.1%)

Sulawesi Utara - 4,064 (2.0%)

Banten - 3,402 (1.6%)

Riau - 3,163 (1.5%)

Sumatera Barat - 3,124 (1.5%)

Nusa Tenggara Barat - 2,901 (1.4%)

Kalimantan Tengah - 2,887 (1.4%)

Gorontalo - 2,269 (1.1%)

Aceh - 2,258 (1.1%)

Maluku - 2,248 (1.1%)

Maluku Utara - 1,911 (0.9%)

Sulawesi Tenggara - 1,767 (0.9%)

DI Yogyakarta - 1,695 (0.8%)

Kepulauan Riau - 1,340 (0.6%)

Papua Barat - 970 (0.5%)

Kalimantan Barat - 728 (0.4%)

Lampung - 509 (0.2%)

Kalimantan Utara - 458 (0.2%)

Sulawesi Barat - 456 (0.2%)

Bengkulu - 400 (0.2%)

Jambi - 309 (0.1%)

Kepulauan Bangka Belitung - 263 (0.1%)

Sulawesi Tengah - 261 (0.1%)

Nusa Tenggara Timur - 213 (0.1%)

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH